Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan memberi tekanan lebih terhadap kehidupan mereka, menjadikan upacara ini lebih penting.
Setiap orang yang berpartisipasi dalam upacara doa ini dikenai bayaran 100 baht untuk menyiapkan bunga, lilin, dan kain.
Kemudian mereka akan mengikuti instruksi para biksu yaitu berbaring di peti mati dengan kepala menghadap ke barat.
Barat adalah arah untuk menguburkan almarhum sebelum mengubah arah.
Selain kuil Wat Bangna Nai, kuil lain di Thailand juga mengadakan upacara keberuntungan serupa.
Biksu Prakru Prataph Waranukij adalah biksu yang melakukan upacara pemberkatan.
Ia mengatakan ritual itu mendapat banyak kritik dan kontroversi di media sosial, tapi menurutnya ini merupakan kesempatan penting bagi orang-orang untuk merenungkan kematian.
"Ritual ini mengingatkan orang bahwa suatu hari mereka akan mati, jadi berhati-hatilah dengan cara Anda menjalani hidup," ujar Prakru.
Baca Juga: Jejak Sang Filantrop, 'Tidak Ada Orang Sedermawan Pak Ang Kang Hoo'
Baca Juga: Rayakan Tahun Baru Imlek, Ini 8 Makanan Khas yang Biasa Disajikan dan Makna di Baliknya
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini