Find Us On Social Media :

10 Kutipan Terbaik Muhammad Ali

By Bramantyo Indirawan, Senin, 6 Juni 2016 | 18:15 WIB

10 Kutipan Terbaik Muhammad Ali

Intisari-Online.com – Muhammad Ali, seorang petinju kelas berat yang memiliki rekor kemenangan hebat dengan kekuatan, kecerdasan, dan karismanya. Pada tanggal  3 Juni, 2016 membawa kesedihan saat mantan petinju profesional tersebut menghembuskan napas untuk terakhir kalinya.

Dalam hidupnya Ali menginspirasi masyarakat untuk pantang menyerah dan berpikir cerdas dalam menghadapi sebuah situasi. Kadang ia menyampaikannya melalui kata-kata hingga dikutip dan di kenang untuk sepanjang masa. Berikut adalah 10 kutipan terbaik Muhammad Ali yang dilansir dari usatoday.com dan sumber lainnya.

1. “Don’t count the days, make the days count.”

“Jangan hitung hari-hari Anda, jadikan hari-hari itu lebih berarti.” Kutipan tersebut menggunakan penggunaan kata count yang dapat diartikan menjadi dua makna dalam bahasa Inggris yaitu “hitung” dan “berarti”. Kutipan ini menunjukkan bahwa Ali selalu mencari makna dari apa yang ia jalani, baik sebagai petinju atau sebagai manusia secara keseluruhan.

2. “It isn’t the mountains ahead to climb that wear you out, it’s the pebble in yout shoe.”

“Bukan gunung di depan Anda yang akan membuat letih, melainkan kerikil yang berada di sepatu.” Kutipan tersebut mengacu pada permasalahan dan bagaimana persoalan kecil punmenjadi masalah yang harus diselesaikan.

3. “If you even dream of beating me, you’d better wake up and apologize.”

“Apabila Anda pernah bermimpi dan berhasil mengalahkan saya, sudah semestinya Anda bangun dan minta maaf.” Kutipan yang seakan menunjukkan arogansi ini menjadi salah satu kepribadian yang ia tunjukkan saat bertanding.

4. “Braggin’ is when a person says something and can’t do it. I do what i say.”

“Membual adalah seseorang yang mengatakan sesuatu tetapi tidak bisa melakukannya. Aku melakukan apa yang aku katakan.”

5. “Hating people because of their color is wrong. It doesn’t matter whch color does the hating. It’s just plain wrong

“Membenci seseorang karena warna kulitnya itu tidak benar. Tidak penting kulit mana yang melakukan kebencian.” Itu salah. Sebuah kutipan yang mengomentari posisi ras dan ketidakadilan di Amerika Serikat oleh Ali.

6. “He who is not courageous enough to take risks will accomplish nothing in life.”

“Mereka yang tidak cukup berani untuk mengambil resiko tidak akan menyelesaikan apa pun di kehidupannya.” Sebuah motivasi dalam melakukan tindakan dan resiko.

7. “I hated every minute of training, but I said, ‘Don’t quit. Suffer now and live the rest of your life as a champion.”

“Saya benci setiap menit dari latihan, akan tetapi saya berkata, ‘Jangan menyerah. Menderita sekarang dan jalani sisa hidup Anda sebagai seorang juara.” Kutipan tersebut menunjukkan bagaimana kerja keras membuahkan hasil. Ali memulai karirnya sebagai petinju amatir yang terus berlatih hingga berhasil memenangkan sabuk juara di kelas berat.

8. “A man who has no imagination has no wings.”

“Seseorang yang tidak memiliki imajinasi tidak memiliki sayap” menjadi kutipan yang membentuk visi seseorang.  Imajinasi dapat mendorong hasrat seseorang untuk mencapai keinginan, bahkan membentuk mimpi itu sendiri.

9. “Live everyday as if it were your last because someday you’re going to be right.”

“Jalani hidup seperti hari terakhir Anda karena suatu hari nanti Anda akan benar.” Kutipan tersebut berfungsi sebagai pengingat umur manusia sekaligus rasa bersyukur yang harus diberikan dengan menjalani hari-hari penuh dengan arti.

10. “Float like a butterfly, sting like a bee. His hands can’t hit what his eyes can’t see. Now you see mee now you don’t.

“Terbang seperti kupu-kupu, menyengat seperti lebah. Tangan dia tidak bisa memukul apa yang tidak bisa ia lihat. Kini kau melihatku kini kau tidak.” Sebuah kutipan populer dari petinju tersebut menunjukkan kegigihan dan kesiapan untuk masuk menuju arena dan memenangkan pertandingan.

Muhammad Ali mengatakan hal tersebut pada tahun 1964 di Miami, Florida sebelum memasuki ring tinju untuk melawan Sonny Liston. Saat itu ia berumur 22 tahun dan masih menggunakan nama Cassius Clay. Ia memenangkan pertandingan tersebut yang memulai karirnya sebagai salah satu petinju terhebat di dunia.