Find Us On Social Media :

Ketika Bayu Wardhana Berteater dan Menghidupi Lukisan

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 17 Agustus 2016 | 18:45 WIB

Ketika Bayu Wardhana Berteater dan Menghidupi Lukisan

Wacana dan kehidupan seni begitu kuat dalam diri Bayu. Beristrikan pelukis, Juni Wulandari, membuat dialektika dan dialog seni menjadi bagian dari hidupnya. Menjadi produktif dan berkembang, karena keduanya pelaku seni dan sama-sama berlatar pendidikan seni di ISI Yogyakarta. Apalagi, sebagian dari 8 anaknya juga sekolah di seni dan terjun dalam aktivitas kesenian.

Namun, bagi bayu itu tak cukup. Menurutnya, seorang seniman juga harus punya sangu kabudayan (bekal kebudayaan). Maka, aktivitas kebudayaan, termasuk seni rupa dan sebagainya, harus menjadi bagian dari diri seorang seniman. Sebab, seniman adalah bagian dari gerak kebudayaan.

Tak heran, pada 2010, dia membuat happening art dalam rangka Saparan Bekakak. Dia membuat patung raksasa yang menggambarkan dirinya, diarak dengan masyarkat ke bekas kampus ASRI di Gamping, kemudian membakarnya.

Itu hanya bagian dari bekal kebudayaan Bayu. Dia memiliki banyak aktivitas kebudayaan, termasuk menyanyi di panggung. Bahkan, di setiap acara seni dan kebudayaan, Bayu hampir selalu hadir dan sering menonjol karena aksi teaterikal atau banyolannya.

Itu pula sebabnya, bayu sangat menikmati aktivitas melukis. Baginya, dia seperti berteater mengangkat nilai-nilai kehidupan dengan berbagai akar, dan meluapkannya dalam lukisan.

Lukisan-lukisannya memang bukan realis yang mengedepankan presisi, tapi lebih banyak impresi baru yang ia tawarkan. Justru di situ letak keunikan lukisan bayu. Gaya lukisan itu pernah dilecehkan oleh seorang seniman yang cukup bernama. Namun, ternyata itu membakar semangatnya untuk lebih giat.

Faktanya, dia membuktikan bahwa lukisannya mulai diterima di dalam dan luar negeri. Bahkan, banyak kolektor besar yang mengoleksi karyanya. Posisi Bayu pun kian menanjak.

Dengan segala pengalaman hidupnya, Bayu ingin terus berteater di tengah masyarakan saat melukis dan melahirkan karya-karya terbaiknya. Pameran tunggal kali ini, akan menjadi suguhan dari puncak-puncak ekstase Bayu dalam memotret obyek lewat lukisan selama perjalanan keseniannya.