Seluruh Dunia Mulai Pasang Mata, Lava Terpanas Seantero Bumi Nyatanya Ada di Dekat Tonga yang Baru Saja Meletus, Mungkinkah akan Segera 'Menyusul'?

Tatik Ariyani

Penulis

Letak gunung berapi bawah laut West Mata dekat dengan Tonga.

Intisari-Online.com -Sabtu (15/1/2022), Pulau Tonga, Tongapu di Samudera Pasifik dihantam gelombang tsunami.

Tsunami menerjang Tonga setelah gunung berapi bawah laut Hunga Tonga Hunga Ha'apai, sekitar 30 kilometer tenggara pulau Fonuafo'ou Tonga, dan sekitar 65 kilometer utara Nuku'alofa, meletus.

Badan Meteorologi Tonga pun mengeluarkan peringatan tsunami, serta hujan lebat, banjir bandang dan angin kencang di daratan dan perairan pesisir.

Gunung berapi bawah laut Hunga Tonga Hunga Ha'apai sendiri terletak tak jauh dari gunung berapi West Mata.

Melansir CNN, 18 Desember 2009, gunung berapi West Mata adalah salah satu gunung berapi bawah laut paling aktif.

Para ilmuwan meyakini gunung tersebut menghasilkan lava terpanas yang meletus di bumi.

Gunung berapi yang terletak 1,2 km di bawah permukaan laut ini memiliki luas sekitar 6 kilometer.

West Mata adalah gunung berapi bawah laut yang terletak di Samudra Pasifik yang lokasinya antara Fiji dan Samoa di NE Lau Basin.

Baca Juga: Ketika Gempa 6,6 Magnitudo di Banten Tidak Sebabkan Tsunami di Selat Sunda, Letusan Gunung Api di Pulau Ini Malah Sebabkan Tsunami Hingga ke Jepang, Ini Perbedannya

Baca Juga: Bak Efek Domino, SehariPasca Gempa Bumi Guncang Banten, Letusan Gunung Api Terjadi di Negara Pasifik Ini Hingga Sebabkan Tsunami di Mana-mana, Sampai ke Jepang dan Amerika

Pada 4 Juli 2009 letusan gunung berapi bawah laut terdalam itu berhasil direkam oleh robot kapal selam AS.

Kedekatan letak gunung berapi bawah laut Hunga Tonga Hunga Ha'apai dan gunung berapi West Mata menciptakan kekhawatiran, mengingat ada kejadian satu gunung berapi meletus kemudian sepertimemicugunung berapi lainnya meletus.

Namun, benarkah letusan satu gunung berapi dapat memicu letusan di gunung berapi lainnya?

Melansir usgs.gov, tidak ada bukti pasti bahwa letusan di satu gunung berapi dapat memicu letusan di gunung berapi yang jaraknya ratusan kilometer/mil atau di benua yang berbeda.

Ada beberapa contoh sejarah letusan simultan dari gunung berapi (atau ventilasi vulkanik) yang terletak dalam jarak sekitar 10 kilometer satu sama lain, tetapi sulit untuk menentukan apakah satu letusan dapat menyebabkan letusan lainnya.

Gunung berapi yang berbagi reservoir magma yang sama terkadang dapat memicu keresahan satu sama lain.

Letusan gunung berapi Novarupta Alaska tahun 1912 (letusan terbesar abad ke-20) dipicu oleh magma yang berasal dari reservoir magma di bawah Gunung Katmai, 10 kilometer (6 mil) jauhnya.

Gunung Katmai tidak meletus, tetapi setelah letusan Novarupta, Gunung Katmai runtuh ke dalam ruang magma yang kosong di bawahnya.

Baca Juga: Proses Berdirinya Kerajaan Mataram Islam hingga Keruntuhannya

Baca Juga: 100 Tahun Jadi Misteri hingga Bikin Ilmuwan Kebingungan, Sebenarnya Makhluk Apakah Ini yang Berukuran 6 Meter dengan Panjang Lehernya Sendiri 3 Meter

Beberapa gunung berapi individu atau ventilasi dianggap sebagai bagian dari kompleks gunung berapi yang lebih besar.

Dalam beberapa kasus seperti itu, satu letusan tidak benar-benar "memicu" lubang terdekat untuk meletus, tetapi magma yang bergerak menemukan jalannya ke permukaan di beberapa lokasi.

Misalnya, kerucut Tavurvur dan Vulcan adalah ventilasi di dalam Kaldera Rabaul di Papua Nugini yang meletus pada waktu yang hampir bersamaan pada tahun 1994.

Namun, tidak semua gunung berapi terdekat menunjukkan perilaku ini.

Gunung berapi Kilauea di Hawaii terletak di sisi gunung berapi Mauna Loa, sehingga jarak keduanya hanya 33 kilometer (20 mil), namun kedua gunung berapi tersebut memiliki reservoir magma yang sangat berbeda.

Terlepas dari kedekatannya, letusan di salah satu gunung berapi tampaknya tidak memicu letusan di gunung api lainnya.

Baca Juga: Rupanya Inilah Sosok 'Lady Al-Qaeda' Aafia Siddiqui yang Bikin Seorang Pria Nekat Sandera Banyak Orang untuk Membebaskannya dari Hukuman 86 Tahun Penjara

Baca Juga: Rusia Percaya Diri Sebut Bomber Tu-160M Sebagai 'Proyek Terbesar & Berteknologi Tinggi di Industri Penerbangan', Memangnya Apa Hebatnya Pesawat Itu?

Artikel Terkait