Find Us On Social Media :

Bak Efek Domino, Sehari Pasca Gempa Bumi Guncang Banten, Letusan Gunung Api Terjadi di Negara Pasifik Ini Hingga Sebabkan Tsunami di Mana-mana, Sampai ke Jepang dan Amerika

By Mentari DP, Minggu, 16 Januari 2022 | 10:45 WIB

Telah terjadi gempa bumi yang mengguncang wilayah Banten.

Intisari-Online.com - Pada hari Jumat (14/1/2021) pukul 16.05 WIB, telah terjadi gempa bumi yang mengguncang wilayah Banten.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi itu tektonik bermagnitudo 6,7 M.

Akibatnya gempa bumi terasa hingga ke berbagai wilayah Indonesia lainnya, seperti Jakarta hingga lampung.

Sementara pusat gemat diperkirakan  berada di 52 kilometer barat daya Sumur, Banten.

Tepatnya pada koordinat 7,01 LS dan 105,26 BT dengan kedalaman 40 km.

Sehari setelah gempa bumi Banten, Hunga Tonga-Hunga Ha'apai, sebuah gunung api bawah laut di Tonga meletus pada Sabtu (15/1/2022).

Gunung api itu meletus pada pukul 04.10 GMT (11.00 WIB).

Akibat dari letusan itu, terjadi tsunami di Tonga dengan ketinggian 1 meter.

Bahkan beberapa negara pulau di kawasan Pasifik Selatan juga memperingatkan ada tsunami.

Baca Juga: NTT Diguncang Gempa 7,4 Magnitudo Sampai Berpotensi Tsunami, Inilah 'The Ring of Fire', Penyebab Indonesia Berstatus Kawasan Rawan Gempa hingga Tsunami

Baca Juga: Yogyakarta Dihantam Gempa 5,3 Magnitudo, Bikin Ratusan Rumah Hancur Berantakan, BMKG Langsung Imbau Warga Lakukan Hal Ini

Termasuk di Amerika Serikat (AS) dan Jepang.

Dilansir dari bbc.com pada Minggu (16/1/2022), AS dan Jepang telah menyarankan orang-orang di garis pantai Pasifik mereka untuk menjauh dari pantai.

Ini sebagai tindakan pencegahan terhadap gelombang tsunami yang disebabkan oleh letusan gunung berapi.

Jepang telah memperingatkan gelombang setinggi tiga meter, dan gelombang 1,2 meter menghantam selatan negara itu.

AS memperingatkan arus dan gelombang yang kuat, hingga banjir pantai.

Sebab letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Haʻapai terdengar di Pasifik Selatan, dan akhirnya sampai ke AS.

Hingga saat ini, negara Tonga, yang ibukotanya hanya 65 km selatan dari letusan, tertutup abu dan mengalami pemadaman listrik, saluran telepon, dan layanan internet yang hampir total.

Tingkat cedera atau kerusakan masih belum jelas.

Rekaman media sosial menunjukkan air mengalir melalui gereja dan beberapa rumah, dan saksi mata mengatakan abu jatuh di ibu kota, Nuku'alofa.

Baca Juga: Terjadi Gempa 6,7 dan 5,5 Magnitudo di Malang Selama 2 Hari Berturut-turut, Warga Ketakutan Setengah Mati, Ternyata Ini Alasan Indonesia Masuk Kawasan Rawan Gempa

Baca Juga: Terjadi Gempa 7,1 SR di Jepang, Lokasinya Dekat Pusat Gempa yang Picu Tsunami 10 Tahun Lalu, Ternyata 20% Gempa Dunia Tercatat di Jepang, Terkuak Begini Alasannya

Video di media sosial menunjukkan kemacetan lalu lintas ketika orang-orang mencoba melarikan diri dari daerah dataran rendah dengan mobil.

Gumpalan gas, asap, dan abu yang mengalir dari gunung berapi mencapai 20 km ke langit, kata Layanan Geologi Tonga.

Di Jepang, tsunami setinggi 1,2 meter tercatat di distrik Kominato di Pulau Amami-Oshima di Prefektur Kagoshima pada pukul 23:55 (14:55 GMT) pada hari Sabtu.

Begitu dahsyatnya letusan awal delapan menit yang bisa terdengar sebagai "suara guntur yang keras" di Fiji, lebih dari 800 km jauhnya, menurut pejabat di ibu kota, Suva.

Prof Shane Cronin, seorang ahli vulkanologi di Universitas Auckland, mengatakan letusan itu adalah salah satu yang terbesar di Tonga dalam 30 tahun terakhir.

"Ini adalah peristiwa yang cukup besar. Bahkan salah satu letusan paling signifikan dalam dekade terakhir setidaknya," kata Prof Shane Cronin.

"Hal yang paling luar biasa tentang itu adalah seberapa cepat dan keras penyebarannya," tutupnya.

Baca Juga: Indonesia Jadi Sorotan Utama Akibat Lokasi Cincin Apinya, Dunia Peringatkan 10 Gempa Hari Ini Bisa Memicu Tsunami, Begini Skenarionya

Baca Juga: Peringatan! Ilmuwan NASA Ini Sebut Matahari Memasuki Periode 'Lockdown', Bisa Sebabkan Kelaparan, Gunung Api Meletus, hingga Cuaca Dingin yang Ekstrim