Penulis
Intisari-online.com - Bukan Korea Utara namanya jika tidak muncul dengan senjata militer yang bikin panik seisi bumi.
Belakangan, sebuah laporan mengatakan, negeri Kim Jong-Un itu kembali membuat AS ketar-ketir.
Penerbangan pesawat sipil mendadak dihentikan gara-gara ulah Korea Utara ini.
Menurut 24h.com.vn, pada Rabu (12/1/22), Korea Utara melakukan uji coba rudal yang membuat Amerika was-was.
Amerika Serikatmendadakmelarang beberapa pesawat sipil lepas landas dari bandara di Pantai Barat, segera setelah Korea Utara terdeteksi meluncurkan rudal.
Administrasi Penerbangan Federal AS, badan yang bertanggung jawab untuk kontrol lalu lintas udara nasional, mengatakan larangan itu adalah tindakan pencegahan, menurut CNN.
"Sebagai tindakan pencegahan, FAA untuk sementara menangguhkan penerbangan di beberapa bandara di Pantai Barat," kata FAA.
"Aktivitas kembali normal dalam 15 menit," katanya.
Menurut Komando Pertahanan Luar Angkasa Amerika Utara (NORAD), ketika Korea Utara meluncurkan rudal, ada penghubung FAA di markas NORAD.
Orang ini mungkin telah membuat penilaian cepat dan memberi tahu pusat.
Menurut CNN, menara kontrol lalu lintas udara di bandara Burbank di California mengirim pesan ke maskapai penerbangan.
"Ada perintah untuk menghentikan semua penerbangan yang akan lepas landas. Ini adalah pesan yang kami terima hingga pemberitahuan lebih lanjut," lapornya.
Seorang juru bicara Bandara Internasional San Diego mengatakan kepada CNN bahwa bandara menerima instruksi dari kontrol lalu lintas udara untuk berhenti terbang.
Setelah 5-7 menit, kami diizinkan untuk melanjutkan operasi normal.
Tidak jelas mengapa FAA mengeluarkan larangan tersebut.
Karena pasukan AS di Korea Selatan bersikeras bahwa peluncuran rudal terbaru Korea Utara tidak menimbulkan ancaman bagi wilayah AS atau Korea Selatan.
Korea Utara meluncurkan rudal pada pukul 07:27 pada 11 Januari (waktu setempat).
Roket diluncurkan dari darat, terbang ke arah timur dan jatuh ke laut.
Korea Utara diyakini memiliki rudal yang dapat mencapai Pantai Barat Amerika Serikat, tetapi peluncuran rudal terbaru tampaknya tidak seperti itu.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengatakan pada 12 Januari bahwa negara tersebut telah berhasil melakukan uji coba rudal hipersonik.
Pemimpin Kim Jong-Un secara pribadi mengamati uji coba rudal tersebut.
Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS), proyektil Korea Utara diluncurkan dengan kecepatan 10 Mach, yang 10 kali lebih cepat dari kecepatan suara.