Dijuluki Negara dengan Segudang Senjata Militer, Terkuak Ini Dia 5 Senjata Militer Milik Rusia yang Paling Diburu oleh Dunia, Apa Saja Ya ?

Afif Khoirul M

Penulis

Orion-E. Menyerang UAV Pengintaian

Intisari-online.com - Rusia memang dikenal sebagai negara yang memiliki segudang peralatan tempur.

Beberapa senjata militer buatan Rusia pun menjadi incaran dunia.

Sejauh ini ada 5 senjata militer buatan Rusia yang paling diburu oleh dunia.

Baca Juga: Sempat Bikin Panik! Meski Lebih Revolusioner, Inilah Alasan Mengapa AS Tidak Coba Samai Kapal Selam Titanium Rusia, Salah Satu Bahan Ini Penyebabnya!

Menurut Rosoboronexport, pengekspor senjata utama Rusia, baru-baru ini menyebutkan lima senjata terbaru yang dicari di pasar internasional.

Termasuk pesawat tempur generasi kelima, senapan serbu, dan drone modern.

CEO Rosoboronexport Alexander Mikheev pada 30 Desember 2021 menyebutkan lima senjata Rusia terbaru yang dicari secara global, menurut RT.

Baca Juga: Tak Main-main Persiapan India untuk Hadapi China dan Pakistan, Ini 5 'Senjata Pendobrak' yang Dibeli India untuk Dongkrak Kekuatan Militernya

1. Pesawat tempur Sukhoi Su-75 "Sekakmat"

Pesawat tempur Su-75 saat ini adalah senjata yang paling diminati. Rusia baru saja memperkenalkan pesawat tempur siluman generasi ke-5 bermesin tunggal di pameran MAKS 2021 dan pertunjukan udara Dubai.

Model pesawat tempur Rusia terbaru mampu beroperasi tanpa awak, mampu mengenai target darat dan udara dengan senjata modern.

Hal yang luar biasa dari pesawat tempur Su-75 adalah harganya, yang diperkirakan hanya 25-30 juta USD/unit, jauh lebih murah dari pesaing AS, pesawat tempur F-35.

Banyak negara di dunia telah menyatakan minatnya pada pesawat tempur Su-75 Rusia, terutama India.

2. Orion-E. Menyerang UAV Pengintaian

UAV Orion-E baru diperkenalkan oleh Rusia pada pameran MAKS 2021 pada bulan Juli, menerima perhatian khusus dari mitra, menurut Rosoboronexport.

Versi Orion-E yang baru adalah model UAV pengintai serangan komprehensif yang memainkan peran pengintaian ketinggian tinggi dan dapat menyerang target darat dengan bom dan peluru kendali.

Orion-E juga ditambahkan dengan kemampuan untuk menyerang target udara, kata militer Rusia.

Orion-E diharapkan dapat menjadi "peresmian" gelombang ekspor UAV Rusia, dimana Malaysia sangat tertarik dengan model UAV ini.

Baca Juga: Militernya Paling Kuat dan Kaya di Seluruh Dunia, Siapa Sangka Amerika Serikat Malah Kalah dari Pasukan Tak Dikenal Besutan Vladimir Putin dan Xi Jinping Ini, Inilah Pasukan Hibrida Rusia dan China

3. TOS-2 .sistem peluncuran roket ganda

TOS-2 "Tosochka" adalah sistem roket peluncuran ganda 220mm, dilengkapi dengan hulu ledak termobarik.

TOS-2 adalah versi yang ditingkatkan dari sistem "dewa api" TOS-1, juga dikenal sebagai "penyembur api berat".

Tidak seperti versi sebelumnya, TOS-2 dipasang pada sasis beroda, yang meningkatkan kemampuan manuver secara signifikan.

4. Senapan Kalashnikov AK-19

AK-19 adalah versi terbaru dari senapan serbu Kalashnikov, yang juga sangat diminati di pasar senjata global.

AK-19 mempertahankan bentuk klasiknya, tetapi sangat dapat disesuaikan, memasang sebagian besar aksesori yang digunakan untuk senapan modern saat ini.

Ini adalah model senapan Kalashnikov yang diproduksi khusus untuk ekspor, menggunakan amunisi standar NATO 5.56x45.

Produsen senjata Rusia telah menerima pesanan pertama untuk senapan serbu model baru ini.

Baca Juga: Media Rusia Bocorkan Penampakan Tank yang Mengambang di Laut Natuna Indonesia, Terkuak Desainnya Disebut Menyerupai Senjata Militer Milik China dan Amerika Ini, Asa-Usulnya Masih Misterius!

5. S-350E sistem pertahanan udara

Rusia adalah negara yang memiliki sistem pertahanan udara terkemuka di dunia, dan kompleks pertahanan udara selalu menjadi barang ekspor utama.

Sistem pertahanan udara S-350E dinilai oleh Rosoboronexport sebagai barang ekspor utama, menggantikan rudal pertahanan udara S-300.

Tentara Rusia telah mengoperasikan kompleks S-350E.

Sistem rudal pertahanan udara ini juga pertama kali muncul di luar negeri, saat pertunjukan udara Dubai pada November 2021.

Artikel Terkait