Find Us On Social Media :

Jelas-jelas 10 Warga Sipil Afghanistan Tewas Karena Kecerobohan Militer AS saat Serang ISIS-K, Anggota Personelnya Justru Bebas dari Hukuman

By Tatik Ariyani, Rabu, 15 Desember 2021 | 12:17 WIB

(ilustrasi) Drone MQ-9 Reaper milik Amerika Serikat

Juru bicara Pentagon John Kirby mengkonfirmasi berita tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh New York Times, pada konferensi pers Senin sore.

"Itu bukan keputusan yang kami dapatkan tanpa pemikiran dan pertimbangan yang matang," kata Kirby. "Tidak ada kasus yang cukup kuat untuk dibuat untuk pertanggungjawaban pribadi."

Pengemudi mobil Toyota yang menjadi sasaran, Zemari Ahmadi, bekerja untuk organisasi bantuan yang berbasis di California, Nutrition & Education International.

“Keputusan ini mengejutkan,” kata Dr. Steven Kwon, pendiri dan presiden kelompok bantuan tersebut.

“Bagaimana militer kita bisa salah mengambil nyawa 10 orang Afghanistan yang berharga, dan tidak meminta pertanggungjawaban siapa pun dengan cara apa pun?” tambahnya.

Insiden itu terjadi selama periode kacau di Kabul ketika AS mengevakuasi ribuan orang Amerika, Afghanistan, dan sekutu lainnya setelah runtuhnya pemerintah negara itu.

Kendaraan yang dikemudikan Ahmadi – target serangan yang dimaksud – dinilai pada saat itu sebagai ancaman yang akan segera terjadi terhadap pasukan AS di Bandara Internasional Hamid Karzai, 3 kilometer (1,8 mil) jauhnya.

Berbagai masalah, termasuk kesalahan eksekusi, bias konfirmasi, dan gangguan komunikasi, menyebabkan serangan drone yang salah, menurut ulasan tersebut.

Baca Juga: Vladimir Putin Masuk Daftar 10 Pria yang Paling Dikagumi Dunia, Beginilah Kehidupan Awal Putin dari Mata-mata KGB hingga Menjadi Sosok yang Disegani