Intisari-Online.com - Setelah jeda lima bulan, pembicaraan tidak langsung antara Amerika Serikat dan Iran akan dilanjutkan pada hari Senin.
Pihak-pihak lain dalam kesepakatan nuklir menengahi dengan harapan membangun kembali kesepakatan untuk mengekang ambisi nuklir Republik Islam.
Untuk mengantisipasi gagalnya pembicaraan nuklir dengan Iran dan konfrontasi dengan Iran, Israel pun menyiapkan skenario lain untuk menghadapinya.
Melansir The Jerusalem Post, Minggu (28/11/2021), latihan militer dengan pasukan dari negara lain dapat membantu IDF (Pasukan Pertahanan Israel) untuk siap berperang sebagai bagian dari koalisi militer di masa depan, kata Kolonel Aviran Lerer.
Militer Israel terus mengembangkan kemampuannya untuk melakukan serangan militer terhadap program nuklir Iran jika keadaan menuntutnya.
IDF mengadakan latihan skala besar di wilayah Utara pada bulan Oktober dan November, dan ada rencana untuk mengadakan latihan 50% lebih banyak tahun depan daripada tahun 2020, dan 30% lebih banyak dari tahun 2021.
Peningkatan latihan yang ditetapkan untuk 2022 mengikuti stagnasi selama bertahun-tahun, dan akan menjadi operasi pelatihan terbesar dalam lima tahun, terutama untuk pasukan cadangan.
Setelah penandatanganan Kesepakatan Abraham, IDF juga mulai melakukan latihan dengan negara-negara Teluk Arab.