Meskipun masih menjadi perdebatan apakah yang menyebabkan tewasnya Jenderal Mallaby tersebut.
Banyak sumber menyebutkan bahwa Mallaby tewas setelah aksi tembak-menembak dengan rakyat Surabaya.
Sumber lain mengatakan bahwa ia terbunuh akibat granat dari anak buahnya yang berusaha melindunginya.
Namun, granat itu meleset dan mengenai mobil Mallaby, bahkan mayat Jenderal itu sampai-sampai tidak dapat dikenali lagi.
Tentu saja, terbunuhnya Mallaby ini memicu kemarahan tentara Sekutu.
Pada tanggal 9 November, pengganti Mallaby, mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Surabaya melalui selebaran kertas.
Ultimatum tersebut berisi tuntutan agar rakyat Surabaya menyerahkan semua senjata kepada tentara Sekutu sebelum pukul 06.00 pagi hari berikutnya, tanggal 10 November 1945.
Rakyat Surabaya jelas saja menolak memenuhi isi ultimatum tersebut, sehingga pertempuran antara kedua belah pihak pun tak terelakkan.
Hingga hampir tiga minggu, pertempuran antara pejuang Indonesia dan pemuda Surabaya melawan Sekutu.
Baca Juga: Latar Belakang Terjadinya Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945