Sembilan, ketika pertempuran terjadi, banyak pemuda dari laskar-laskar di Surabaya tidak tahu cara melempar granat.
Sehingga pertempuran terjadi dengan pasukan yang minim pengetahuan berperang.
Sepuluh, Bung Tomo dan para pemuda aktif melobi Jepang untuk menyerahkan senjata melawan tentara Sekutu.
Kemudian ada seorang tentara Jepang yang tidak mau menyerahkan bayonetnya, hal ini karena ia adalah juru masak dan baginya, bayonet adalah segalanya.
Baca Juga: Latar Belakang, Penyebab dan Jalannya Pertempuran 10 November 1945
Bung Tomo dengan cerdas menyuruh salah seorang pemuda mencari sebilah pisau untuk ditukarkan dengan bayonet tersebut.