Gadis itu meminta bantuan kepada pemerintah Republik Tiongkok untuk membantu rakyat Surabaya.
Keenam, tidak hanya Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Hizbullah dan Sabilillah, tapi juga ada TKR Chunking, terdiri dari warga Tionghoa di Surabaya.
Ketujuh, pidato Cak Mus menggunakan 'pujian' untuk memuji tentara NICA dan Sekutu.
Begini bunyi orasinya: “NICA, NICA, NICA, jangan mendarat. Inggris, kamu jangan mendarat.
Kalian tahu aturan Inggris, kalian pintar, sudah sekolah tinggi. Kalian tahu aturan, jangan mendarat!”
Delapan, Cak Mus atau Dr. Mustopo justru menginstruksikan Bung Tomo untuk ditawan laskar ketika perang meletus.
Cak Mus sendiri adalah Pemimpin Markas Besar Tentara Jawa Timur.
Rupanya, hal itu dilakukan guna melindungi Bung Tomo yang dianggap orang penting.