Intisari-Online.com - Konflik China dan Australia terkait Indo-Pasifik kembali memanas.
Bahkan karena tegangnya kembali konflik China dan Australia, China dilaporkan akan merebut kendali Indo-Pasifik.
Kali ini China menggunakan negara-negara miskin yang berada di sekitar Australia.
Bagaimana caranya?
China dilaporkan dapat menguasai seluruh kawasan Indo-Pasifik melalui peningkatan pengeluaran kesejahteraannya di negara-negara miskin.
Itu bisa dilakukan jika Australia memutuskan untuk memotong bantuan asingnya sendiri ke kawasan itu.
Berbicara kepada Sky News Australia Herald Sun Columnist Caleb Bond memperingatkan soal paket bantuan Australia senilai 304,7 juta Dollar AS untuk negara-negara di Pasifik, seperti Papua Nugini.
Jika paket bantuan itu tidak diperpanjang tahun depan saat jatuh tempo. berakhir, maka China bisa menyelinap lewat pintu belakang dan mengambil kendali.
Apalagi bantuan Australia selama beberapa dekade terkait pembangunan dan pengaruh yang dibangun di Pasifik tidak berarti apa-apa.
Kecuali jika anggaran bantuan ditingkatkan.
Oleh karenanya, Bond memperingatkan Australia sekarang harus sangat berhati-hati untuk tidak memotong dana bantuan terlalu banyak.
Ini menyusul berita bahwa China telah mulai memompa bantuan ke negara-negara pulau Pasifik yang dilanda Covid-19 seperti Fiji, Tonga dan Papua Nugini.
"Kami tentu saja melihat peningkatan uang yang diinvestasikan China di Pasifik," kata Bond seperti dilansir dari express.co.uk pada Rabu (17/11/2021).
Bond mencatat bagaimana dia khawatir bahwa jika Australia menarik diri dari Pasifik sepenuhnya, pengaruh China bisa menjadi tak terbendung.
Dia memperingatkan bahwa situasi seperti itu akan terjadi karena negara-negara miskin dan kurang berkembang akan menjadi benar-benar berhutang budi kepada China.
Pada akhirnya ini akan membuat Australia kalah di Indo-Pasifik.
Agar hal itu tidak terjadi, maka pemerintah Australia harus menyimpan dana tambahan untuk tahun depan.
Tujuannya guna memastikan Australia mempertahankan pengaruhnya di wilayah tersebut.
Diketahui karena pandemi Covid-19, sejumlah negara termasuk Australia, mengalami masalah ekonomi.
Walau begitu, ekonomi China, negara tempat virus corona pertama kali ditemukan, membaik.
Malahan China memberikan bantukan ke sekitar 150 negara dengan anggaran senilai 4,8 miliar Dollar AS.
Namun China menggunakan sistem pinjaman untuk bantuannya, yang dikhawatirkan para ahli akan mendatangkan malapetaka di kawasan Pasifik.
Seperti yang telah dilakukan China di seluruh Afrika.
Di mana negara itu telah sangat berpengaruh pada infrastruktur dan kewenangan di Afrika.