Penulis
Intisari-Online.com - Tahukah Anda siapa raja Mesir pertama alias Firaun pertama?
Raja Mesir pertama atau Firaun pertama adalah Menes.
Menes, sang legendaris,dianggap telah menyatukan Mesir Hulu dan Hilir melalui penaklukan dan mendirikan Dinasti Pertama dan kota besar Memphis.
Dilansir dari worldhistory pada Minggu (7/11/2021), pada hari-hari awal Egyptology, Menes diterima sebagai raja sejarah pertama berdasarkan catatan tertulis.
Namun, seiring berjalannya waktu, penggalian arkeologis gagal menemukan bukti tentang sang Raja.
Sehingga para sarjana mulai mempertanyakan apakah dia benar-benar ada atau mungkin sosok gabungan yang diambil dari ingatan akan pemerintahan raja-raja lain.
Walau legenda Menes tetap besar.
SebabMenesdiduga menyatukan dua tanah Mesir secara damai dari waktu ke waktu, menikahi seorang putri untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya, dan kemudian mulai membangun proyek dan mengembangkan perdagangan lebih lanjut dengan budaya lain.
Prestasi ini, bagaimanapun, cukup besar untuk raja pertama Mesir.
Kisah penyatuan Mesir oleh Menes dianggap sebagai representasi simbolis dari dualitas yang begitu sentral dalam budaya Mesir.
Sebab sebelum Menes ada, konflik antara negara-negara kota Mesir Hulu dan Hilir yang mengakibatkan kekacauan.
Hingga kemudian datanglah raja besar yang mampu membawa ketertiban dan kemakmuran.
Meskikekacauan bisa datang lagi karena firaun-firaun berikutnya, kisah perjuangan Menes yangbisa menaklukkan kekacauan sangat berarti.
Oleh karenanya, kematian Menes oleh kuda nildapat ditafsirkan sebagai berarti kekacauan telah datang.
Tidak mengherankan bila kuda nil dalam budaya Mesir adalah makhluk menakutkan yang secara teratur diburu dan dibunuh dan kematian kuda nil dianggap salah satu yang terburuk.
Selanjutnya, hewan itu dikaitkan dengan dewa kekacauan, Set, pembunuh pertama yang telah membunuh saudaranya Osiris dan dikalahkan oleh putra Osiris, Horus.
Bagaimanapunzaman Menes dianggapsebagai zaman keemasan bagi Mesirkarena kehidupan baik dan tanah makmur.
Berasal darikota Thinis, Menes menetapkan dirinya sebagai raja tertinggi Mesir Hulu dan Hilir.
Meskipun dia dianggap telah menyatukan Mesir secara damai, ada bukti dia melakukannya melalui penaklukan militer.
Karena jasanya yang begitu besar dalam penyatuanMesir, nama Menes ditemukan tertulis dalam hieroglif di beberapa tempat.
Dilansir dari nationalgeographic.grid.id, nama-namanya tertulis di tongkat kebesaran upacara Narmer di Nekhen (Hierakonpolis), patung babon yang tersimpan di Museum Altes,Berlindan segel silinder, di Naqada, delta timurSungaidan di selatan Levant.
Terakhir, namanya ada disebuah artefak yang merupakan kepala raja Narmer di batu kapur menurut Petrie.
Artefak itu sendiri disimpan oleh Museum of Egypt Archaeology, London.