Informasi Intelijen Dibongkar, Inilah Rencana Rahasia Serangan China Ke Taiwan, Ternyata Ini Proses Serangan yang Dilakukan China Sebelum Memaksa Taiwan Menyerah

Afif Khoirul M

Penulis

Pemimpin badan keamanan Taiwan mengatakan bahwa China memilih Kepulauan Dongsha sebagai target serangan pertama

Intisari-online.com - Menurut pejabat tinggi Taiwan, China telah membuat target pertama penyerangan untuk mengambil paksa pulau itu.

Hal ini diungkapkan oleh pemimpin keamanan Taiwan melalui informasi intelijen.

Chen Ming-tongpemimpin badan keamanan Taiwan mengatakan bahwa China memilih Kepulauan Dongsha sebagai target serangan pertama jika mengambil kembali Taiwan dengan paksa.

Namun, Beijing tidak akan menyerang Kepulauan Dongsha (sebuah kepulauan yang saat ini dikuasai oleh Taiwan) sebelum tahun 2024.

Baca Juga: Baru Sekarang Mencak-Mencak, Ternyata China Sudah Tahu Militer Amerika Dikirim Ke Taiwan Sejak 40 Tahun Lalu, Tetapi Memilih Bungkam Gara-Gara Hal Ini

Tahun yang sama masa kepemimpinan Tsai Ing-wen berakhir.

Pengungkapan Chen Ming-tong dilakukan selama sesi legislatif Taiwan pada 4 November.

Namun,Ming merahasiakan sumber intelijennya yang paling rahasia.

Taiwan, pulau yang dianggap Beijing sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayahnya, baru-baru ini menyaksikan pesawat militer dari daratan China terus mendekat.

Baca Juga: Sesumbar Bantu Taiwan Kalahkan China, AS Terpukul Mundur Setelah Penyelidikan Temukan Objek Misterius Ini yang Hancurkan Kapal Selam AS Sampai Perlu Diperbaiki dalam Waktu Lama

Barat daya pulau Taiwan, adalah di mana kepulauan Dongsha berada.

Menjadi daerah yang paling sering dikunjungi oleh pesawat China untuk eksplorasi.

Namun, pasukan pertahanan udara Taiwan yang ditempatkan di Dongsha dianggap relatif tipis.

"Menyerang dan menduduki Kepulauan Dongsha adalah rencana awal yang akan dibuat China untuk memaksa Taiwan ke meja perundingan," jelasnya.

"Namun, serangan ini tidak akan terjadi selama masa Tsai," kata Chen Ming-tongkepada legislatif Taiwan.

Terletak di antara Taiwan dan Hong Kong, Dongsha adalah tempat yang menurut para ahli militer paling rentan diserang oleh militer China jika Beijing memutuskan untuk merebut kembali Taiwan dengan paksa.

Kepulauan Dongsha berjarak sekitar 340 km dari Hong Kong, tetapi lebih dari 850 km dari Taiwan.

"Beijing dulu berdiskusi dan berkonflik tentang apakah akan menyerang Dongsha sebelum 2024. Sebuah sumber intelijen yang dapat dipercaya mengatakan," tambah Ming.

Baca Juga: Rencana China untukGempur Taiwan Dipastikan Bakal Jadi 'Bencana', Pasalnya Jika Berani Senggol Taiwan Sedikit Saja, Balasan Lebih Kejam Ini Akan Diterima Negeri Panda

Menurut Taiwan News, jika China menduduki Dongsha, situasinya dapat meningkat dan mengarah pada perang.

Taiwan telah berulang kali menegaskan bahwa mereka ingin menjaga perdamaian dengan China, tetapi dengan tegas membela kebebasan dan penentuan nasib sendiri pulau itu.

Pada 3 November, Mark Milley Ketua Kepala Staf Gabungan AS mengatakan bahwa China tidak akan menyerang Taiwan dalam beberapa tahun ke depan, meskipun kekuatan militernya luar biasa.

"Xi Jinping dan para jenderalnya tahu bahwa menyerang dan menduduki Taiwan, sebuah pulau besar berpenduduk padat dengan kemampuan pertahanan yang kuat akan membayar harga yang mahal," kata Milley.

"Jadi, dalam waktu dekat, khususnya dalam 12 hingga 24 bulan ke depan, saya tidak melihat ada peringatan bahwa Beijing akan menggunakan kekuatan untuk menyatukan kembali Taiwan," jelas Mark Milley.

Artikel Terkait