Penulis
Intisari-Online.com - Penemuan mengenai mumi Mesir kuno selalu menarik untuk dibahas.
Selain karena sudah berusia ribuan tahun, terkadang mumi Mesir kuno menyimpan kejutan yang tidak pernah kita sangka.
Seperti ketikapara ilmuwan mengintip di bawah bungkusan dua mumi Mesir kuno kecil ini.
Awalnya, para ilmuwan menganggap dua mumi itudianggap menyimpan hati manusia. Tapi ternyata bukan.
Tidak hanya tidak ada hati yang terlihat di dalamnya, tetapi sisa-sisanya bahkan bukan manusia.
Memang apa isinya?
Dilansir dari livescience.com pada Rabu (3/11/2021), salah satu mumi penuh dengan biji-bijian dan lumpur, yang disebut mumi jagung atau biji-bijian.
Sementara yang lain menyimpan sisa-sisa burung, mungkin elang, yang kehilangan bagian tubuh dan beberapa organ.
"Kaki kirinya hilang, tidak ada yang tahu mengapa," kata Dr. Marcia Javitt, ketua radiologi di Rumah Sakit Rambam di Haifa, Israel, yang membantu memindai mumi dengan computed tomography (CT) pada 29 Juni.
Kedua mumi, keduanya dikebumikan di sarkofagus, telah disimpan di Museum Haifa selama sekitar 50 tahun.
Hanya saja catatan kedua mumi itu tidak tersimpan.
Jadi, tidak banyakyang diketahui tentang mereka kecuali bahwa mereka berusia lebih dari 2.000 tahun.
Hal itu disampaikan Ron Hillel, kepala manajemen koleksi Museum Haifa, mengatakan kepada Live Science.
Selama beberapa tahun terakhir, Museum Bahari Nasional di Haifa telah memeriksa koleksinya dan menentukan cara terbaik untuk melestarikan setiap artefak.
Ketika kurator menemukan dua mumi itu, mereka menyadari bahwa mereka tidak tahu apa yang ada di dalamnya.
"Dalam catatan mereka hanya berisi mumi hati, tetapi kami melakukan penelitian dan itu tidak masuk akal," kata Hillel.
"Seringkali, (tetapi tidak selalu) hati tertinggal di dalam tubuh," mumi Mesir, kata Hillel.
Ini karena orang Mesir kuno berpikir bahwa ketika orang meninggal, hati mereka akan ditimbang dengan bulu yang melambangkan ma'at, sebuah konsep Mesir yang mencakup kebenaran dan keadilan.
Jika berat hati sama atau kurang dari bulu, orang-orang ini akan memperoleh hidup yang kekal.
Jika tidak, mereka akan dihancurkan.
CT scan yang dilakukan di Rumah Sakit Rambam mengungkapkan bahwa mumi memiliki bagian dalam yang sangat berbeda satu sama lain.
Mumi berbentuk manusia dengan panjang sekitar 45 sentimeter dirancang agar terlihat seperti Osiris, dewa kehidupan setelah kematian, ternyata berisi lumpur dan biji-bijian.
"Selama festival Osiris yang diadakan, orang Mesir kuno akan menghasilkan ini," kata Hillel.
"Itu akan menjadi campuran tanah liat atau pasir dengan biji-bijian ini, dan kemudian mereka akan mencelupkannya ke dalam air dan biji-bijian akan berkecambah."
Akibatnya, tindakan ini akan mengikat Osirus dengan kematian, kehidupan, dan kesuburan Bumi.
Sementara mumi lainnya, mumi berbentuk burung dengan panjang sekitar 10 inci (25 cm), melambangkan dewa Horus.
Menurut mitologi Mesir, Horus adalah putra Osiris dan Isis yang berkepala elang, seorang dewa yang terkait dengan langit dan firaun.
Seiring waktu, mumi burung tersebut mengering, artinya jaringannya menjadi lebih padat, seperti dendeng.
Sementara itu, sumsum di tulang telah mengering, hanya menyisakan tabung tulang yang halus.
Jadi Javitt dan rekan-rekannya menggunakan CT energi ganda, sebuah teknik yang dapat mengungkapkan sifat-sifat jaringan yang tidak bisa dilakukan oleh CT scan biasa.
Sekarang, timnya sedang mengidentifikasi berbagai jaringan dan tulang burung itu.
Javitt mencatat bahwa leher burung itu patah, tetapi cedera ini kemungkinan terjadi setelah burung itu mati.
Selain itu, burung itu tampaknya kehilangan beberapa organ perutnya.
Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan mana yang tidak ada,tutupnya.