Penulis
Intisari-online.com - Sebagai saingan terkuat Amerika, tindakan intelijen pun dilakukan oleh Amerika.
Namun yang mengejutkan adalah jumlah pengintaian yang dilakukan Amerika ternyata sudah ribuan kali dan semuanya menggunakan senjata militer berat ini.
Menurut analisis militer China, kapal perang dan pesawat AS melakukan pengintaian lebih dari 2.000 operasi pada China.
Menurut South China Morning Post, Rabu (27/10/21),mengutip seorang analis militer Chin.
Mengatakan bahwa kapal perang dan pesawat AS telah melakukan lebih dari 2.000 operasi pengintaian terhadap China tahun ini.
Menurut peneliti Cao Yanzhong di Academy of Military Sciences di bawah militer China.
Target kegiatan pengawasan kapal perang dan pesawat militer AS adalah pulau-pulau dan terumbu karang yang diklaim China di wilayah tersebut, Laut Timur, serta wilayah pesisir negara ini.
Berbicara di forum Xiangshan ke-10 minggu ini, Cao mengatakan, "Frekuensi tinggi dari kegiatan pengintaian terus menerus seperti itu membahayakan keamanan dan meningkatkan ketegangan regional."
"Ini tentu akan memprovokasi oposisi tegas dari China dan meningkatkan risiko konfrontasi," katanya.
"Tugas paling mendesak saat ini adalah bagi AS untuk menghentikan kegiatan pengintaian reguler untuk mengurangi risiko konfrontasi," tambah Cao.
Pakar itu juga menuduh AS melakukan serangkaian tindakan untuk menantang kedaulatan dan keamanan China, serta berusaha menahan Beijing di bidang perdagangan, sains, dan teknologi.
Menurut Cao, tindakan AS telah memaksa China untuk mengambil tindakan balasan dan akan menghambat kerja sama kedua pihak dalam masalah-masalah seperti pengendalian senjata dan keamanan regional.
Kedua belah pihak perlu mengurangi risiko dengan komunikasi yang lebih baik dan peraturan perilaku yang aman, dan AS perlu secara mendasar menyesuaikan kebijakannya terhadap China dan tidak melihatnya sebagai ancaman, menurut para ahli China.
Selain kebebasan terbuka operasi navigasi yang dilakukan oleh pesawat dan kapal angkatan laut AS, pesawat pengintai, kapal perang dan kapal selam juga memantau pangkalan angkatan laut dan udara China.
Beijing juga menuduh AS menyamarkan jet tempur sebagai pesawat sipil untuk melakukan misi pengintaian dekat pantai.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan Angkatan Udara AS telah melakukan ini setidaknya 100 kali pada tahun 2020.
Pada bulan Agustus, Kementerian Pertahanan Nasional China memprotes bahwa pesawat mata-mata AS memasuki zona larangan terbang di Laut Kuning selama latihan militer.
Bulan ini, Beijing meminta penjelasan kepada Washington setelah kapal selam nuklir USS Connecticut bertabrakan dengan sebuah objek di Laut China Selatan.
Amerika Serikat tidak memberikan rincian tentang insiden yang melukai 11 pelaut, meningkatkan kekhawatiran di China tentang risiko kebocoran nuklir.
Belum ada tanggapan dari pihak AS mengenai informasi di atas dari ahli Cao.