Find Us On Social Media :

Berada di Kawasan Penuh Pertumpahan Darah, Negara Ini Justru Menjelma Jadi Negeri Tanpa Musuh, Bahkan Pemimpinnya Dihormati Seluruh Pemimpin Timur Tengah

By Tatik Ariyani, Kamis, 28 Oktober 2021 | 19:26 WIB

Kolase foto Sultan Qaboos bin Said dari Oman.

Sultan Qaboos berhasil membawa negaranya saat berkuasa selama 50 tahun menjadi negara tanpa musuh.

Oman yang juga hidup berdampingan secara baik dan damai dengan semua negara tetangga dengan berbagai latar belakang agama, mazhab, aliran ideologi, dan visi politik.

Sultan Qaboos juga berhasil membawa Oman yang semula bersahaja dan miskin menjadi negara kaya sehingga relatif sejajar dengan negara Arab Teluk kaya lainnya, seperti Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Bahrain, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Pada tahun 2020, Oman menduduki urutan negara kaya ke-64 di dunia dengan penduduk kurang dari 5 juta jiwa.

Di tahun yang sama, Oman tercatat sebagai negara pemilik cadangan minyak urutan ke-23 terbesar di dunia dan urutan ke-27 pemilik cadangan gas terbesar di dunia.

Selain itu, Oman juga menjadi anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) -wadah kelompok negara kaya Arab yang memiliki kekayaan berbasis minyak dan gas- sejak terbentuknya pada 1981.

Oleh karena itu, Oman dengan ekonominya yang kuat mampu menjalankan kebijakan independen yang jauh dari pengaruh dan dikte kekuatan asing, sehingga posisi Oman menjadi sangat terhormat dan disegani oleh siapa pun.

Itu pula yang membuat para pemimpin Arab dan Timur Tengah yang secara politik bermusuhan berbondong-bondong melayat ke Muscat, ibu kota Oman, untuk memberi penghormatan terakhir kepada Sultan Qaboos.

Baca Juga: Kisah Tragis Grigori Rasputin: 'Penyihir Gila' Kekaisaran Tsar Rusia yang Sempat Menunda Kematiannya Sendiri