Meski ‘Ringan Seperti Bulu’ Kereta Perang Ini Jadi ‘Tank’ Andalan Para Firaun untuk Hancurkan Musuh pada Masa Mesir Kuno

K. Tatik Wardayati

Penulis

Intisari-Online.com – Cepat, ringan, dan mematikan, inilah gambaran ‘senjata’ yang digunakan pada masa Mesir Kuno.

Salah satu bagian dari senjata yang digunakan pada masa Mesir Kuno adalah kereta perang.

Maka, peradaban yang berbasis di tepi Sungai Nil menyempurnakan kereta perang untuk mengubahnya menjadi platform tembak yang mendatangkan malapetaka di antara musuh-musuh mereka.

Meskipun bukan orang Mesir Kuno yang memperkenalkan, namun kereta perang dalam pertempuran menjadi senjata yang pasti dalam pertahanan.

Baca Juga: Ternyata Tidak Semua Firaun Bangun Sendiri Piramida untuk Makamnya dan Cleopatra Sebenarnya Tidaklah Cantik, Inilah 10 Fakta Luar Biasa tentang Mesir Kuno

Seperti diungkapkan oleh penulis Robin Cross dalam tulisannya ‘50 things to know about the war’, dijelaskan bahwa kereta perang ini diperkenalkan oleh kota-kota Sumeria di Mesopotamia selatan.

Bukan hanya itu saja, orang-orang Mesir Kuno bahkan menggunakannya untuk melawan orang-orang yang telah menciptakan kereta perang itu.

“Orang Mesir dari Dinasti ke-18 mengubah kesuksesan teknologi itu melawan penemu mereka sendiri dengan menggunakan unit kereta untuk menaklukkan satu demi satu provinsi di seluruh Timur Tengah,” jelas ahli Mesir Kuno, Toby Wilkinson, dalam karyanya ‘Rise and Fall of Ancient Egypt’.

Sebagian besar penulis sepakat dalam memperkirakan kemunculan kereta perang antara tahun 2600 dan 2000 SM.

Baca Juga: Pantas Saja Mumi Firaun Tutankhamun 'Abadi' hingga Ribuan Tahun hingga Bikin Ilmuwan Bingung, Terkuak Rahasia Besar Formula Mumifikasi Mesir yang Mengejutkan Ini

Demikian kata Robin Cross dalam karyawanya, juga arkeolog Fernando Quesada Sanz dalam bukunya ‘Chariots in the Ancient Mediterranean: the origins of Rome’ dan penulis Jose Miguel Bandeira dalam ‘The Egytian imperial weapon’.

Quesada adalah salah satu dari mereka yang menguraikan penjelasan dengan menyatakan bahwa ‘negara-negara Sumeria membangun berbagai jenis kereta, dari roda dua hingga roda empat.”

Kereta perang yang menjadi ‘tank’ primitif kuno ini memiliki roda kayu solid dan as tetap.

Pada tahun 1600 SM, kereta perang yang mencapai Mesir, adalah model Kanaan.

Kereta perang ini memiliki struktur yang cukup ringan dengan roda empat palang yang didukung pada poros yang terletak di tengah kotak, melansir historicaleve.

Seperti yang dijelaskan Bandeira, kereta perang tersebut ditarik oleh dua kuda.

Pada saat itu, kru kereta perang telah dikurangi menjadi dua.

Walaupun sudah dianggap mematikan, namun para insinyur Firaun tetap ingin menciptakan senjata yang sempurna, sehingga dalam beberapa dekade berikutnya mereka menciptakan kendaraan yang sangat cepat dan dapat bermanuver.

Karakteristik ini memungkinkan kereta perang menggunakan kecepatan hingga 40 kilometer per jam (sampai saat itu rata-rata hanya di atas 20 km/jam) dan membuat ‘belokan yang sangat tajam tanpa kehilangan stabilitas’.

Baca Juga: Pantesan Hewan Kecil Seperti Kucing Hingga Ular Dijadikan Mumi Oleh Penduduk Mesir Kuno, Ternyata Ada Rasia Mengerikan Mengapa Hewan Kecil Sampai Dijadikan Mumi

Wilkinson juga mendukung fakta bahwa orang Mesir Kuno dengan demikian menciptakan platform tembak sempurna yang mampu menyerang lawan, dan mundur sebelum mengalami kerusakan.

‘Ringannya kereta dan posisi roda di belakang memberikan kecepatan dan kemampuan manuver maksimum.’

Selama Kerajaan Baru, awalnya kru kereta Mesir Kuno hanyalah dua orang.

Menurut beberapa ahli teori, mereka ditambahkan, satu lagi prajurit yang menemani kendaraan dengan berjalan kaki.

Jadi, komposisi kru kereta perang pada masa Mesir Kuno, adalah:

1. Kusir/pengemudi

Tujuannya, tentu saja, mengemudikan kereta.

Namun, ia juga memiliki tugas lain seperti membawa pertahanan kendaraan terhadap proyektil musuh, yaitu perisai.

Dia juga membawa pisau kecil untuk memotong tali kekang jika diikat.

Baca Juga: Dikisahkan Tidak Setia dengan Firaun dan Terlibat Asmara Panas dengan Imhotep, Cerita Sesungguhnya Tentang Anck-Su-Namun Ternyata Jauh dari Kenyataan, Begini Kisah Cintanya dengan Tutankhamun

2. Prajurit kereta

Semua ahli setuju bahwa tujuan utamanya adalah menembakkan busurnya ke arah musuh Firaun.

Namun, setiap sumber mengaitkan jenis senjata sekundur padanya.

3. Prajurit berjalan

Prajurit ini disebutkan dalam beberapa prasasti yang sulit dipahami, sebagaimana ditentukan oleh Juan Pablo-Vita.

Menurutnya, tugas prajurit ini dalam pertempuran adalah mengikuti kereta perang dengan berjalan kaki untuk mempertahankannya dari serangan musuh.

Pada akhirnya, dia bertugas menghabisi musuh yang menghadangnya.

Namun, kecepatan kereta perang ini membuat prajurit berjalan ini benar-benar kelelahan.

Baca Juga: Sukses Jadikan Mayat Abadi Selama Ribuan Tahun hingga Membingungkan Banyak Ilmuan, Terkuak Ini Rahasia Besar di Balik Pembuatan Mumi Mesir yang Jarang Diketahui Orang

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait