Raja ini dikatakan telah mengalahkan Ordo Teutonik untuk mendapatkan kembali Pomerania dan meninggal pada tahun 1492.
Dan mayatnya membusuk dengan cepat karena cuaca buruk.
Mayatnya yang busuk disegel dengan resin, menyebabkan penumpukan patogen fatal.
Ketika para peneliti membuka makam, mereka melepaskan kutukan yang membunuh empat peneliti dalam beberapa hari.
Para peneliti lain yang baru beberapa tahun meninggal karena kanker dan penyakit fatal lainnya berjumlah 15 orang yang meninggal karena kutukan.
Kutukan itu ditemukan sebagai jamur mematikan yang ditemukan di mayat dan makam kuno yang disebut Aspergillus flavus.
Jamur ini juga sempat menyebabkan kematian sejumlah peneliti saat peti mati Raja Tutankhamen dibuka.
2. Prasasti Asyur yang rusak dan terkutuk
British Museum berisi bagian dari prasasti basal terkutuk yang berisi kutukan Asyur yang digali dari kota kuno Dur-Katlimmu. Bagian lainnya adalah bagian bawah dan dilelang.