“Makin banyak wilayah yang turun level Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), maka makin luas penggunaan aplikasi ini. Kurang lebih 30 ribu titik telah dipasangkan QR code di Jawa, Bali, dan akan meluas ke Sumatera dan Kalimantan,” lanjutnya.
Seiring dengan dibukanya akses penerbangan internasional, Setiadji menegaskan bahwa PeduliLindungi berupaya melakukan integrasi dengan aplikasi internasional lain, seperti e-Visa, imigrasi, asuransi, serta sertifikat vaksin internasional.
Bagi warga tanpa ponsel pintar, Setiadji mengungkapkan, pemerintah telah membekali petugas dengan microsite. Fasilitas tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pengecekan status kesehatan atau skrining.
“Di beberapa tempat seperti bandara, kereta api, sekolah, dan industri, biasanya petugas yang melaksanakan cek identitas kepada yang bersangkutan (orang tanpa ponsel pintar), lalu dimasukkan NIK-nya untuk melihat statusnya,” beber Setiadji.
Kepada masyarakat, Setiadji mengimbau, sebelum bepergian agar mengecek dulu status masing-masing melalui PeduliLindungi serta memeriksa apakah ada kontak erat. Upaya ini diharapkan dapat meminimalisasi penyebaran Covid-19.