Penulis
Intisari-Online.com – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid menyatakan penerapan aplikasi PeduliLindungi memiliki peranan penting dalam melawan pandemi dan kondisi ekonomi saat ini.
Makin banyak dari kita yang menggunakannya, makin cepat pula kita akan memenangkan perang ini untuk memulihkan kesehatan, membangkitkan perekonomian, dan akhirnya keadilan sosial akan terwujud,” kata Arsjad melalui keterangan resmi, Jumat (15/10/2021).
Guna mendorong pemanfaatan PeduliLIndungi, Arsjad menyebut, pihaknya siap melaksanakan implementasi aplikasi tersebut untuk kepentingan dan kesehatan bersama.
“Intinya adalah bagaimana kita membiasakan diri. Semua adalah hal baru, ini dunia baru. Tidak hanya di Indonesia, melainkan di semua negara melakukannya, dan manfaatnya juga banyak,” tandasnya.
Di samping mendukung pemanfaatan PeduliLindungi, Arsjad mengungkapkan, aplikasi tersebut juga diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk siap menghadapi revolusi industri 4.0 dan digital literasi.
“Semakin cepat kita melakukannya, makin cepat pula konektivitas kita dengan dunia,” lanjutnya.
Terkait implementasi PeduliLindungi di kalangan masyarakat, Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiadji mengungkapkan, PeduliLindungi telah diunduh oleh lebih dari 60 juta masyarakat.
Adapun penggunaan scan QR code dalam aplikasi menembus angka penggunaan sebesar 9 juta per hari. Angka tersebut berasal dari penggunaan di area supermarket, fasilitas publik, hingga sarana prasarana lainnya.
“Lebih dari 70 juta kali PeduliLindungi dimanfaatkan untuk skrining masuk dengan QR code,” ungkap Setiadji.
Penerapan PeduliLindungi nantinya akan diperluas hingga ke beberapa sektor, termasuk 15 sektor digital dari ojek online (ojol), perbankan, bioskop, pemerintah daerah, hingga kementerian terkait pembukaan kegiatan.
“Makin banyak wilayah yang turun level Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), maka makin luas penggunaan aplikasi ini. Kurang lebih 30 ribu titik telah dipasangkan QR code di Jawa, Bali, dan akan meluas ke Sumatera dan Kalimantan,” lanjutnya.
Seiring dengan dibukanya akses penerbangan internasional, Setiadji menegaskan bahwa PeduliLindungi berupaya melakukan integrasi dengan aplikasi internasional lain, seperti e-Visa, imigrasi, asuransi, serta sertifikat vaksin internasional.
Bagi warga tanpa ponsel pintar, Setiadji mengungkapkan, pemerintah telah membekali petugas dengan microsite. Fasilitas tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pengecekan status kesehatan atau skrining.
“Di beberapa tempat seperti bandara, kereta api, sekolah, dan industri, biasanya petugas yang melaksanakan cek identitas kepada yang bersangkutan (orang tanpa ponsel pintar), lalu dimasukkan NIK-nya untuk melihat statusnya,” beber Setiadji.
Kepada masyarakat, Setiadji mengimbau, sebelum bepergian agar mengecek dulu status masing-masing melalui PeduliLindungi serta memeriksa apakah ada kontak erat. Upaya ini diharapkan dapat meminimalisasi penyebaran Covid-19.