Dia bermaksud untuk menebus kehormatan keluarganya dengan melakukan seppuku.
Yang membuatnya terkejut, ketika orang-orang Brookings menyambutnya dengan kebaikan dan rasa hormat.
Fujita lalu mempersembahkan pedangnya sebagai tanda persahabatan dengan kota itu dan terlibat dalam komunitas lokal.
Dia juga mensponsori siswa dari sekolah menengah setempat untuk mengunjungi Jepang dan menanam pohon di lokasi pemboman sebagai simbol perdamaian dan persahabatan, di antara banyak proyek komunitas lain yang dilakukannya pada kunjungannya yang kemudian menjadi sering.
Pedangnya, yang awalnya dipajang di balai kota, dipindahkan pada tahun 1995 ke perpustakaan kota yang baru, yang dibantu penggalangan dananya oleh Fujita.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari