Find Us On Social Media :

Seluruh Indikator Tunjukkan Situasi Pandemi di Indonesia Terkendali, Masyarakat Diminta Tidak Lengah

By Fathia Yasmine, Senin, 27 September 2021 | 19:03 WIB

Siaran pers update PPKM KPC PEN, Rabu (22/9/2021)

Pemerintah kini tengah mengupayakan peningkatan testing rate. Saat ini rasio pengetesan Covid-19 ditingkatkan menjadi 4,22 orang diperiksa per 1.000 penduduk setiap pekan. Hal tersebut, kata Nadia, merupakan standar dari WHO. Menurut WHO, setiap 1 orang per 1.000 penduduk per pekan diperiksa untuk menjadi parameter surveilans yang komprehensif.

Baca Juga: Orang Seantero Dunia Boleh Bernapas Lega, 2 Bos Vaksin Covid-19 yang Dipercaya Paling Ampuh Ini Yakin Pandemi Bisa Berakhir Dalam Waktu Dekat, Intip Prediksi Waktunya

“Kami juga memastikan, seluruh provinsi telah mencapai standar minimal tersebut dengan beberapa provinsi mencatatkan testing rate yang cukup tinggi yaitu di Bali, Riau, Kalimantan Timur dan DKI Jakarta,” tambahnya.

Sama-sama menjaga situasi kondusif

Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa situasi kondusif dicapai berkat kontribusi banyak pihak.

Ia mengapresiasi kontribusi signifikan kelompok relawan, aparat dan anggota masyarakat dalam pengendalian pandemi. Contohnya, kolaborasi warga Surabaya untuk menyediakan tabung oksigen dan membagikan bantuan pada mereka yang terdampak.

Kemudian, ada pula inisiatif masyarakat Surakarta yang bernama Jolijolan. Masyarakat memanfaatkan ruang publik untuk saling mendonasikan atau mengambil barang sesuai yang dibutuhkan secara gratis.

Namun, situasi kondusif yang terjadi saat ini juga perlu dijaga. Upaya untuk tetap mawas dari masyarakat juga diperlukan.

Baca Juga: Sempat Meleng Karena Covid-19, Negara-negara Asia Tenggara Termasuk Indonesia Syok Setelah Cek Persaingan Senjata Udara di Laut China Selatan, Tak Terbendung dan Makin Mematikan!

Terkait dibukanya akses pusat perbelanjaan, misalnya. Reisa mengingatkan masyarakat untuk memilih ruang publik yang mewajibkan akses aplikasi PeduliLindungi. Tujuannya, agar tingkat keamanan dan kenyamanan pengunjung lebih tinggi, diiringi penerapan protokol kesehatan terutama memakai masker.

Ia mengimbau hal tersebut, terlebih untuk para orangtua karena saat ini ruang publik sudah terbuka untuk anak-anak yang termasuk kelompok rentan. Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pun sudah mulai diselenggarakan.  

“Perkenalkan normal sosial baru di mal ini kepada anak-anak kita. Ingat hukum universal masking, semua orang 100 persen harus memakai masker di ruang publik, apalagi kalau jarak aman dan ventilasi terbuka tidak memungkinkan,” ujar Reisa.

Dalam masa transisi ini, orang tua harus mengajarkan kepada anak, bahwa Covid-19 akan terus ada. Maka anak sebaiknya dibiasakan memakai masker dan melaksanakan protokol kesehatan lainnya sebagai cara melindungi diri sendiri dan orang lain.

“Mari kita jaga situasi kondisi yang membaik ini tetap membaik, tetap konsisten bekerja sama untuk menekan Covid-19, dan makin banyak prestasi serta berita gembira yang kita nikmati,” ujar Reisa.