Find Us On Social Media :

Bak Kisah Dongeng, Inilah Gua yang Dipenuhi Emas di Dalamnya, Namun Untuk Mencapainya Harus 'Tumbal Nyawa', Selama 1,5 Abad Banyak yang Mencoba Mencapainya Tapi Berakhir Tewas

By Afif Khoirul M, Rabu, 22 September 2021 | 15:26 WIB

Ilustrasi tambang emas Belanda yang hilang.

Jacob juga meninggalkan peta yang diduga mengarah ke harta karun ini.

Pada tahun 1931, pemburu harta karun Adolph Ruth diberi beberapa peta oleh keturunan keluarga Peralta dan pergi mencari "tambang emas".

Orang ini telah hilang sejak saat itu. Enam bulan kemudian, tubuh Adolph ditemukan dengan dua lubang peluru di tengkoraknya.

Secarik kertas di tubuh korban mengatakan bahwa Adolph telah menemukan "tambang emas" dan mengetahui lokasinya secara detail, namun peta itu hilang.

Di akhir makalah, ada kalimat ringkasan, "Aku telah datang, melihat, dan menaklukkan".

Pada tahun 1949, penemuan lain yang berkaitan dengan "tambang emas" tersebar.

Seorang pejalan kaki tersandung sepotong batu tajam dan menemukan empat batu datar terkubur di tanah. Di atasnya, ada instruksi yang terukir dalam bahasa Meksiko dan peta.

Petunjuknya mencakup detail dari mana harus memulai, deskripsi lapisan ngarai dan dua peta dengan 18 lokasi yang ditandai untuk menemukan "tambang emas".

Sejak itu, legenda "tambang emas yang hilang" telah menarik perhatian puluhan ribu orang, dengan banyak buku dan acara TV membicarakannya.

Namun, masalahnya adalah medan Pegunungan Takhayul sangat berbahaya, belum lagi ada banyak penduduk asli di sini.

George Johnston, salah satu pencari harta karun pertama di tahun 1950-an, pernah mengatakan kepada majalah Cowboys and Indians, "Penduduk asli mengklaim menguasai pegunungan di sana. Mereka sering melepaskan tembakan."

"Senjata peringatan untuk menakut-nakuti mereka yang masuk tanpa izin. Jika Anda terus masuk, kamu bisa ditembak mati," katanya.