Dulu Mati-Matian Jadi Rebutan, Sampai Negara Besar Menimbunnya, Kini Amerika Malah Berencana Bagi-Bagikan Vaksin Gratis, Benarkan Covid-19 Sudah Tidak Berbahaya?

Afif Khoirul M

Penulis

Langkah ini dilaporkan datang sebelum Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa minggu depan di New York.

Intisari-online.com - Sebelum Covid-19 berhasil dikendalikan oleh beberapa negara-negara besar dunia.

Vaksin sempat menjadi barang yang diperebutkan banyak negara-negara besar dunia, bahkan sampai menimbunnya.

Namun, kini seolah Covid-19 sudah tidak begitu ganas beberapa vaksin mulai dibagi-bagian secara cuma-cuma.

Para pejabat AS menunjukkan bahwa 140 juta dosis vaksin Covid-19 yang telah didanai AS, serta lebih dari 500 juta dosis vaksin yang diumumkan dibeli, akan disumbangkan ke negara-negara di seluruh dunia tahun ini dan tahun depan.

Baca Juga: Sekilas Tidak Ada yang Aneh, Video Bocah 4 Tahun Berpakaian Hazmat Lengkap yang Berjalan Memasuki Rumah Sakit Ini Bikin Banyak Orang Menangis, Terungkap Biaya Mahal Nol Kasus Covid-19 Negara Ini

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden berencana untuk membeli ratusan juta lebih dosis vaksin Covid-19Pfizer untuk dibagikan kepada dunia.

Kabar tersebut dibagikan The Washington Post melaporkan pada 17 September (waktu setempat).

Detail pengumuman saat ini belum jelas, dan koordinator tanggap Covid-19 Gedung Putih Jeff Zient.

Namun ia menolak untuk mengonfirmasi atau memberikan rincian lebih lanjut ketika ditanya tentang informasi tersebut saat konferensi pers pada hari Kamis.

Baca Juga: Merasa Ditusuk Dari Belakang Pantesan Prancis Mencak-Mencak, Ternyata Jauh Sebelum Aukus, Prancis Dibikin Panas Oleh 'Sekutu' Juga Gara-Gara Senjata Nuklir

Langkah ini dilaporkan datang sebelum Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa minggu depan di New York.

Di mana mempromosikan akses ke vaksin Covid-19 di negara-negara berpenghasilan rendah akan menjadi fokus.

The Post melaporkan bahwa Gedung Putih juga akan menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi online tentang vaksinasi global minggu depan, bersama dengan pertemuan rutin.

Pemerintahan Biden mendapat tekanan dari para ahli dan advokat bahwa perlu berbuat lebih banyak untuk membuat negara-negara di seluruh dunia divaksinasi.

Para pejabat menunjukkan bahwa 140 juta dosis vaksin Covid-19 yang telah didanai AS.

Serta lebih dari 500 juta dosis vaksin yang diumumkan dibeli, akan disumbangkan ke negara-negara di seluruh dunia tahun ini dan tahun depan.

Namun, pendukung langkah tersebut mencatat bahwa permintaan global masih kurang.

Baca Juga: Viral Gaji Anggota DPR yang Dibeberkan Krisdayanti, Mari Bandingkan dengan Ongkos Nyalegnya yang Terhitung 'Kecil' untuk Maju ke Senayan, Ini Rahasia Krisdayanti Tak Hamburkan Uang Saat Nyaleg

Selain pendanaan vaksin, para ahli juga menyerukan peningkatan kapasitas produksi vaksin global untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah memproduksi lebih banyak dosis.

Informasi tentang laporan ini muncul saat AS bersiap untuk melakukan vaksinasi booster di negaranya.

Sebuah komite penasihat Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS akan bertemu untuk membahas masalah ini dan membuat rekomendasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak negara-negara kaya seperti AS untuk berhenti mendapatkan suntikan booster sampai orang yang lebih rentan di negara lain mendapatkan suntikan pertama mereka,

Tetapi pemerintahannya Biden berpendapat bahwa mereka dapat memasok vaksin booster di dalam negeri dan lebih banyak dosis vaksin di luar negeri.

Artikel Terkait