Find Us On Social Media :

Dulu Disegani sebagai Kelompok Pengawal Presiden Soekarno, Pasukan Elit Ini Berakhir Mengenaskan Jadi Buruan hingga Keberadaanya Tidak Diketahui Gara-gara G30S

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 19 September 2021 | 15:16 WIB

Para Prajurit Cakrabirawa lebih pilih tinggalkan Indonesia usai G30S/PKI, dan memilih hidup bertani hingga menjadi Warga Negara Thailand sampai ajal menjemput.

Intisari-Online.com - Peristiwa kelam dalam sejarah bangsa Indonesia yaitu G30S/PKI pada tanggal 30 September 1965 turut melibatkan pasukan pengawal presiden, resimen Tjakrabirawa atau menurut ejaan baru disebut Cakrabirawa.

Pasukan elit yang terdiri dari orang-orang pilihan inilah yang melakukan penculikan sejumlah jenderal Angkatan Darat.

Tak ayal lagi, pasca G30s/PKI mereka harus menanggung akibatnya.

Melansir Tribunnews.com, pada 28 Maret 1966 di lapangan Markas Besar Direktorat Polisi Militer Jalan Merdeka Timur, Jakarta, pasukan pengawal Presiden Soekarno, Tjakrabirawa, secara resmi dibubarkan.

Baca Juga: Sama-Sama Berlandaskan Komunis, Terkuak Inilah Pembicaraan Petinggi PKI dengan Presiden China Mau Zedong, Ribuan Senapan hingga Bom Nuklir Ditawarkan China ke Indonesia

Biasanya jika ada resimen pasukan yang dilikuidasi, para anggotanya akan dikembalikan kepada satuannya masing-masing mengingat personel Tjakrabirawa berasal dari satuan AD, AL, AU, dan kepolisian.

Namun yang justru terjadi pada para personel Tjakrabirawa adalah malapetaka karena semua personelnya dianggap terlibat Gerakan 30 September.

Maka yang terjadi setelah Tjakrabirawa dibubarkan para personelnya diburu dan ditangkap oleh TNI AD untuk kemudian diinterogasi, disiksa, dan dipenjara tanpa perikemanusiaan.

Mereka menyusun strategi supaya bisa melarikan diri secara terencana dan ditempat pelarian yang dituju mereka tetap bisa survive.

Baca Juga: Memiliki Citra Buruk di Masyarakat Indonesia hingga Dicap Pengkhinat Bangsa, Rupanya PKI Ternyata Berperan Dalam Pembebasan di Tanah Papua, Begini Kisahnya