Penulis
Intisari-Online.com - Wanita bernama Li Guying asal China ini kehilangan suaminya dalam pembunuhan brutal yang terjadi pada tahun 1998.
Pembunuhan itu dilakukan oleh kerabat tetangganya sendiri.
Suatu hari di tahun 1998 ketika tragedi itu terjadi, Li dan suaminya mengunjungi rumah tetangga mereka di Xiancheng City, Provinci Henan, China.
Dalam sebuah artikel yang terbit di Oddity Central, dikisahkan bahwa tetangganya , Qi Xueshan, mengundang mereka, Li dan suaminya, Qi Yuande, untuk menyelesaikan masalah yang terjadi antara mereka.
Tidak dijelaskan masalah apa yang terjadi antara mereka sebelum pembunuhan sadis itu terjadi.
Namun, dalam pertemuan tersebut, mereka sempat berdebat.
Ketika sedang berdebat itulah Li dan suaminya terkejut ketika tiba-tiba keempat kerabat Qi menyerang mereka dengan belati dan parang.
Suaminya melindungi Li dengan tubuhnya. Li terluka parah sementara suaminya tewas.
Qi dan keempat kerabatnya kemudian segera meninggalkan kota sesaat setelah pembunuhan.
Sementara itu, Li dengan luka yang dideritanya, pergi ke polisi berharap bisa menemukan pembunuh suaminya.
Tapi, polisi tidak mampu menangkap para pembunuh, juga tak ada saksi yang bisa dimintai keterangan.
Polisi kemudian berjanji akan membuka kasus ini jika sudah terkumpul bukti yang mendukung tuduhan tersebut.
Baca Juga: Berada di Kawasan Asia Tenggara, Apakah Timor Leste Negara ASEAN?
Namun, berharap pada janji tersebut hanya membuat Li kecewa.
Ia tak menemui titik terang keberadaan pembunuh suaminya.
Sejak saat itu ia memutuskan untuk menangani masalah ini sendirian.
Ia bangun tiap hari, melacak para pembunuh suaminya, dan mengumpulkan bukti.
Li bahkan menghabiskan sebagian besar waktu dan uangnya untuk mengunjungi 10 provinsi yang tersebar di seluruh China.
Tindakan Li membuatnya dianggap gila oleh orang-orang. Tapi wanita ini tetap bergeming, bertahan pada keputusannya.
Kerja kerasnya akhirnya terbayar setelah 17 tahun pencarian.
Baca Juga: Obati Biduran Pada Anak dengan 5 Obat Alami Biduran Ini, Mau Coba?
Ia berhasil mendapatkan nomor ponsel tersangka pertama yang tinggal di Beijing.
Darinya, Li kemudian menemukan tiga pembunuh yang lain. Meski, satu orang lagi tidak ditemukan.
Mereka semua kemudian digelandang ke kantor polisi dan didakwa melalukan pembunuhan berencana dengan sengaja.
“Saya belum menangkap yang terakhir, saya akan mengejarnya sampai dapat,” kata Li.
Baca Juga: Ini PeranAnggota PPKI dalam Kemerdekaan Indonesia, Sangat Vital!
(*)