Find Us On Social Media :

Pantesan Dunia Ketar-Ketir Sampai PBB Pun Ikut Was-was Dengan Situasi di Afghanistan, Organisasi Dunia Itu Bocorkan 'Bencana Mutlak' yang Tak Lama Lagi Akan Menimpa Afghanistan Ini

By Afif Khoirul M, Selasa, 24 Agustus 2021 | 17:01 WIB

Ilustrasi - Afghanistan

Mengklaim bahwa Taliban telah dikhianati setelah memberikan amnesti kepada masyarakat setempat, akun ini menekankan, "Semua pelanggar ini harus mati. Pintu negosiasi ditutup."

Seminggu setelah Taliban menguasai Kabul dan menyatakan perang di Afghanistan berakhir, salah satu pendiri Taliban Abdul Ghani Baradar berada di kota itu pada 21 Agustus untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin.

Termasuk termasuk mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai, tentang masalah pembentukan sebuah pemerintahan baru.

Taliban sedang mempersiapkan model baru untuk memimpin Afghanistan, seorang pejabat Taliban mengatakan, berbicara dengan syarat anonim, menambahkan bahwa struktur pemerintahan baru tidak akan mencakup konsep demokrasi Barat tetapi akan "melindungi hak-hak kepentingan semua warga negara".

Pertemuan tersebut berlangsung seiring upaya evakuasi menghadapi tantangan baru terkait kelompok yang memproklamirkan diri sebagai Negara Islam (IS).

Menurut seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, ancaman untuk menyerang warga sipil di Kabul dari teroris ISIS merupakan ancaman serius, yang memperumit rencana evakuasi AS.

Amerika Serikat dan Jerman telah mendesak warganya di Afghanistan untuk menghindari bepergian ke bandara Kabul, dengan alasan risiko keamanan ketika ribuan orang berkumpul untuk menunggu evakuasi.

Reuters melaporkan pada 22 Agustus, mengutip saksi mata, bahwa Taliban telah memberlakukan sejumlah peraturan di sekitar bandara Kabul, memastikan orang-orang mengantri dengan tertib di luar gerbang utama untuk menghindari desakan dan kekerasan.

Baca Juga: Meluncur Turuni Bukit Bersama Tentara Afghanistan di Tengah Berondongan Senapan Mesin Taliban, Tentara Inggris Ini Selamatkan Kapten Marinir AS yang Terluka Diserang Taliban