"Banyak sapi mati seiring datangnya musim semi," kata seorang sumber kepada Daily NK.
“Masalah gizi menyebabkan tujuh puluh lima persen kasus, sisanya disebabkan oleh kecelakaan dan penyakit.”
The March juga mengatakan bahwa para petani bisa kena murka oleh rezim Korea Utara jika seekor sapi ketahuan mati dan ini bahkan menyebabkan beberapa petani mencuri sapi dari satu sama lain.
“Pencurian sapi untuk mengisi kekurangan ternak meningkat menjelang musim pertanian, dan beberapa orang telah ditangkap dan dihukum,” kata sumber itu saat itu.
Kembali pada tahun 2018, publikasi Belanda Agroberichten Buitenland memeriksa keadaan industri peternakan Korea Utara pada saat itu.
“Sapi pekerja dipelihara terutama di peternakan kolektif, dan sapi perah sangat terbatas."
"Kebijakan peternakan mendorong untuk memiliki lebih banyak hewan pakan rumput karena kurangnya pakan biji-bijian dan kesulitan ekonomi,” kata publikasi tersebut.
“Oleh karena itu lebih banyak kambing, domba, kelinci yang dipelihara daripada hewan ternak yang lebih besar di Korea Utara."
Baca Juga: Kecam Nuklir Korea Utara, AS Malah Cabut Semua Pembatasan Rudal Korea Selatan, Korut Ngamuk