Intisari-Online.com - Selama puluhan tahun, rakyat Afghanistan tidak mendapat kebebasan yang mereka impikan terutama perempuan, dari pekerjaan hingga pendidikan.
Untuk alasan ekonomi dan sosial, banyak orang tua Afghanistan ingin memiliki anak laki-laki.
Preferensi ini telah menyebabkan beberapa dari mereka mempraktikkan tradisi lama Bacha Posh, yakni menyamarkan anak perempuan sebagai anak laki-laki.
Seperti yang dilakukan Azita Rafhat, mantan anggota parlemen Afghanistan, seperti melansir BBC (27/3/2021).
Tiga dari putrinya mengenakan pakaian putih dan kepala mereka ditutupi dengan kerudung putih, tetapi gadis keempat, Mehrnoush, mengenakan jas dan dasi.
Ketika mereka keluar, Mehrnoush bukan lagi seorang gadis tetapi seorang anak laki-laki bernama Mehran.
Azita Rafhat tidak memiliki anak laki-laki, dan untuk mengisi kekosongan dan menghindari ejekan orang karena tidak memiliki anak laki-laki, dia memilih keputusan radikal ini.
Penyamaran itu sangat sederhana, yakni dengan potongan rambut dan beberapa pakaian anak laki-laki.