Find Us On Social Media :

Bukan Blunder, Ternyata Perjanjian Ini yang Membuat Amerika dan NATO Perlahan Mulai Mengurangi Pasukannya, Benarkah Taliban Justru yang Mengingkarinya?

By Khaerunisa, Rabu, 18 Agustus 2021 | 19:15 WIB

Bandara Kabul dipenuhi orang orang yang ingin menyelamatkan diri.

Intisari-Online.com - Amerika Serikat disebut melakukan kesalahan atau blunder dengan penarikan pasukannya dari Afghanistan secara masif ketika masih terjadi konflik di negara itu.

Padahal, Amerika melakukan penarikan pasukan sebagai hasil dari kesepakatan dengan Taliban pada Februari 2020 lalu.

Melansir Express (17/8/2021), Pada tahun 2020, AS dan sekutu NATO setuju untuk menarik diri dari negara itu jika militan Taliban menyetujui persyaratan tertentu, di mana Taliban akan mematuhinya.

Saat itu, utusan khusus AS Zalmay Khalilzad menengahi perjanjian damai antara AS dan para pemimpin Taliban

Baca Juga: Padahal Sempat Disinggung Israel, Bahkan Dihubungkan dengan Hamas, Mengapa Taliban yang Begitu Kuat Tak Membantu Palestina Melawan Israel, Ini Alasannya

Kesepakatan yang dikenal sebagai Perjanjian Doha pun dihasilkan dari pembicaraan damai bersejarah tersebut.

Perjanjian tersebut menetapkan bahwa pasukan AS dan sekutu NATO-nya akan menarik pasukan mereka dari Afghanistan dalam waktu 14 bulan.

Dibuat di bawah pemerintahan Donald Trump, kemudian ketika kepemimpinan AS berganti, Joe Biden mendorong penarikan pasukan AS meskipuin Taliban baru-baru ini menggulingkan pemerintah Afghanistan.

Lebih rinci, syarat yang disetujui AS dalam Perjanjian Doha yaitu untuk mengurangi pasukannya di Afghanistan sebelum menarik mereka sepenuhnya pada 11 September 2021.