Intisari-Online.com – Masyarakat Jawa mengenal banyak tradisi yang biasanya dilakukan secara turun-temurun.
Bahkan beberapa tradisi yang mereka jalankan, sesuai dengan Primbon Jawa yang mereka yakini hingga saat ini.
Tradisi yang dilakukan ini bahkan dimulai sebelum bayi tercipta, artinya sejak sepasang muda-mudi akan menikah, sudah harus melewati tradisi ini.
Seperti, pernikahan yang dilakukan pada hari baik disesuaikan dengan weton dari pihak laki-laki dan perempuan, agar pernikahan dapat berjalan dengan baik.
Lalu, syarat-syarat yang harus dilengkapi mulai dari upacara siraman dengan segala uba-rampenya.
Ketika hamil, ada larangan-larangan yang tidak boleh dilanggar oleh ibu hamil, dan segala hal tradisi yang dilakukan agar bayi lahir dengan sehat dan tidak kurang suatu apa pun.
Tibalah saat yang dinanti-nantikan, yaitu kelahiran bayi.
Menurut Kitab Primbon Betaljemur Adammakna, setelah bayi lahir, maka hal pertama yang dilakukan adalah mengumandangkan azan, di telinga kakan bayi dan mengumandangkan iqomah di telinga kiri bayi.