CIA mengorbankan anak-anak Pakistan yang tak berdosa sebagai sarana menemukan keberadaan Osama bin Laden.
Praktik yang baru terungkap pada 2014 tersebut adalah berupa penggunaan program vaksinasi palsu.
Lisa Monaco (penasihat Barack Obama kala itu) mengakui bahwa CIA telah menggunakan program vaksin untuk memperoleh data genetik.
Menurut laporan BBC, upaya memperoleh data genetik tersebut adalah untuk memastikan adanya keluarga Osama di Pakistan.
Mereka memang sudah mencurigai sebuah kompleks berdinding tinggi sebagai tempat persembunyian Osama.
Namun, mereka tidak bisa serta-merta menerobos tempat tersebut tanpa bisa memastikan bahwa Osama benar-benar berada di sana.
Inilah yang kemudian menjadi alasan CIA untuk menggelar program vaksinasi palsu di Pakistan, yang hingga kini telah membuat warga negara tersebut trauma terhadap vaksin.
CIA berdalih hanya dengan cara itulah, mereka mampu mendapatkan sampel DNA dari keturunan Osama yang turut mengikuti program vaksin Hepatitis B.