Find Us On Social Media :

Bukan Mossad, Inilah Pasukan 'Tukang Balas Dendam' Israel Paling Rahasia, Pernah Gunakan Racun yang Disemprot ke Telinga Korban hingga Bikin Raja Hussein Murka

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 4 Agustus 2021 | 08:00 WIB

(Ilustrasi) IDF, Israel Defense Forces

Kidon kemudian dikirim untuk mengakhiri ancaman atau menegakkan keadilan alkitabiah.

Tentu saja, mengingat sifat Mossad dan operasinya yang sangat rahasia, tidak banyak yang bisa dikonfirmasi selain fakta keberadaannya.

Sejumlah jurnalis terkemuka telah menulis tentang berbagai operasi pembunuhan yang ditargetkan yang diduga dilakukan oleh Caisarea dan Kidon tetapi sumber untuk cerita tersebut tidak diketahui.

Diduga unit itu dibentuk setelah Pembantaian Munich 1972, di mana Palestina dari kelompok Black September menyandera tim Olimpiade Israel di Olimpiade Musim Panas 1972 di Jerman Barat.

Baca Juga: Kisah Spionase Mossad, Libatkan 20 Agen Non-Israel Mencuri Dokumen Nuklir Iran dan Sukses Tembus Gudang

Operasi Mossad membalas dendam pada perencana dan pelaku serangan melalui pembunuhan yang ditargetkan.

Orang Israel menjuluki misi Operasi Wrath of God.

Kidon juga diduga terlibat dalam upaya tahun 1997 untuk membunuh pemimpin Hamas Khaled Meshaal di Amman.

Di sana, mereka menggunakan racun unik yang disemprotkan ke telinga pemimpin 'teror' itu.

Para operasi dikejar oleh pengawal Meshaal, yang menyerahkan mereka ke pihak berwenang Yordania.

Baca Juga: Ketakutan Setengah Mati dengan Kekuatan Iran, Mantan Bos Mossad Israel Ini Bocorkan Cara Picik Negeri Yahudi Ketika Hancurkan Nuklir Iran

Dalam insiden ini, Meshaal diselamatkan hanya oleh campur tangan Raja Hussein dari Yordania, yang mengancam akan menarik diri dari perjanjian damai dengan Israel kecuali Israel memberikan penawar racun, yang dengan cepat mereka lakukan.

Kidon juga dikatakan telah berpartisipasi dalam pembunuhan yang ditargetkan serupa selama dua intifada Palestina.

Kidon dan Caesarea sangat tertutup, bahkan kantor berita domestik Israel Haaretz menggambarkannya sebagai “Mossad di dalam Mossad.”

(*)