Intisari-Online.com - Banyak yang bertanya seperti apa susunan organisasi BPUPKI.
Maklum karena tugas BPUPKI sangat penting, maka susunan organisasi BPUPKI tentu tidak sembarangan.
Ini karena BPUPKI atau kepanjangan dari Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia memiliki peran penting dalam kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Terdapat Nama-nama Tokoh Penting, Begini Susunan Organisasi BPUPKI
Salah satunya terkait sidang BPUPKI.
Di mana sidang BPUPKI membahas tentang dasar negara Indonesia dan lahirlah Pancasila.
Nah, secara umum, susunan organisasi BPUPKI dibagi menjadi dua.
Yaitu anggota aktif dan anggota pasif.
Anggota aktif sendiri berjumlah 60 orang dan semuanya merupakan orang Indonesia.
Sementara anggota pasif hanya terdiri dari 7 orang saja dan mereka adalah orang Jepang.
Baca Juga: Tentukan Nasib Indonesia, Ini yang Dibahas Dalam Sidang Pertama BPUPKI
Bahkan wakil ketua BPUKPI dan sekretaris juga merupakan campuran antara orang Indonesia dan orang Jepang.
Hanya saja Ketua BPUPKI dipegang oleh orang Indonesia.
Berikut susunan organisasi BPUPKI:
Ketua BPUPKI = Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat.
Ketua muda atau wakil ketua BPUPKI = Ichibangase Yosio (orang Jepang) dan Raden Pandji Soeroso.
Sekretaris atau Badan Tata Usaha adalah Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda Toyohiko (orang Jepang).
Sementara 60 anggota aktif dari BPUPKI terdiri dari beberapa tokoh penting bangsa Indonesia.
Di antaranya ada Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ki Hajar Dewantara, R. Soedirma, Dr. Soekirma, A.A. Maramis, Agoes Salim, dan masih banyak lagi.
Nantinya para anggota aktif BPUPKI ini akan ikut dalam dua sidang BPUPKI secara resmi.
Baca Juga: Tidak Mudah dan Penuh Rintangan, Ternyata Ini Tugas BPUPKI, Catat!
Sementara 7 anggota pasif yang terdiri orang Jepang, di antaranya:
1. Tan Eng Hoa
2. Matuura Mitukiyo
3. Miyano Syoozoo
4. Tanaka Minoru T
5. okonami Tokuzi
6. Itagaki Masumitu
7. Ide Teitiroo
Nama di atas kecuali Ichibangase Yosio yang menjabat sebagai Wakil Ketua BPUPKI dan Masuda Toyohiko sebagai sekretaris.
Mereka dinamakan anggota pasif karena mereka berkedudukan hanya sebagai pengamat.
Baca Juga: Sejarah dan Sidang Pertama BPUPKI Membahas Tentang Hal Penting Ini