Penulis
Intisari-online.com - Pada Rabu (28/7/21) sebuah kasus penginjakan kepala oleh oknum polisi militer terdengar di Papua.
Kedua Polisi Militer AU, diduga melakukan aksi injak kepala seorang warga di Merauke, terekam dalam video amatir dan viral di media sosial.
Dari informasi yang didapatkan dua anggota Polisi Militer AU tersebut berinisial Serda U dan Prada V.
Keduanya awalnya hendak membeli makan di rumah makan padang dengan boncengan sepeda motor.
Saat melintas keduanya melihat kerumunan warga di warung tenda yang menjual bubur ayam.
Lalu, keduanya mengecek kejadian tersebut, dan terjadilah adu mulut dengan penjual bubur ayam.
Hingga pada akhirnya, dua oknum Polisi Militer AU mengamankan satu orang yang diduga mabuk, dan melakukan pemerasan terhadap pedagang bubur ayam dan pemilik rumah makan.
Tindakan Polisi Militer itu cukup keras, dan menjatuhkannya ke lantau kemudian menginjak kepalanya dengan sepatu Lars PDL TNI.
Aksinya pun viral dan mendapat sorotan dari banyak pihak, namun disamping itu perlu diketahui ternyata menjadi Polisi Militer memang memiliki tugas berat.
Seperti diwartakan dari berbagai sumber, Polisi Militer harus melaksanakan dua tuga berbeda dalam satu tugas.
Misalnya, Polisi Militer juga harus menjaga tata tertib lalu lintas, melakukan operasi gabungan dengan polisi setempat, melakukan razia kendaraan, dan bertugas menjaga kedisiplinan lalu lintas.
Disamping itu, dengan namanya yang menyandang militer Polisi Militer juga harus menegakkan hukum di lingkungan militer.
Mereka memiliki tugas menyelidiki dan menangkap tentara yang berbuat kriminal bisa dilakukan oleh Polisi Militer.
Memeriksa, dan menyatakan status tersangka pada anggota militer yang bertindang menyimpang.
Tak heran merek harus menangkap sesama rekan militer, jika polisi harus menangkap orang biasa, Polisi Milter bertugas menangkap tentara.
Bahkan kemungkinan yang mereka tangkap adalah teman sendiri, atau orang yang mereka kenal di lingkungan militer.
Tak cukup disitu, Polisi Militer juga bertugas mengawal pejabat negara, seperti Presiden dan Wakilnya.
Ini terlihat jika alam iring-iringan Presiden, akan ada beberapa Polisi Militer yang dikerahkan bersamaan dengan Paspampres.
Walaupun menyandang status militer, Polisi Milter tidak dilatih khusus untuk peperangan.
Tugas pokok mereka adalah menegakkan hukum di kalangan militer, tetapi awalnya tetap dididik secara militer dulunya.
Jika keadaaan mendesak mereka akan mengangkat senjata untuk dikerahkan di garis depan bersama dengan TNI dan lainnya.
Namun, untuk kesehariannya Polisi Militer sedikit lebih santai dibandingkan seorang tentara yang tergabung dalam Denjaka atau Kopassus.