Find Us On Social Media :

Bisa Seperti Pandemi Covid-19, Seluruh Dunia Tidak Bisa Terbebas dari Ancaman Ini, Negara-negara di Dunia Berupaya Menghindari Dampaknya

By Khaerunisa, Rabu, 28 Juli 2021 | 14:30 WIB

ilustrasi perubahan iklim

Baca Juga: 'Gedung Satanic' Freemason Pertama di Asia Didirikan di Batavia hingga Dilarang oleh Bung Karno, Begini Asal-usul Perkumpulan Rahasia yang 'Bersembunyi' di Depan Mata Ini

“Seluruh kegiatan manusia juga makin menghasilkan CO2 emission atau emisi karbon yang mengancam dunia dalam bentuk kenaikan suhu,” kata Sri Mulyani.

Untuk itu, saat ini negara-negara di dunia berlomba menghindari kenaikan suhu sebesar 1,5 derajat sehingga implikasi katastropik tidak terjadi.

"Momentum ini sekarang meningkat di dalam beberapa pertemuan para pemimpin-pemimpin dunia,” imbuhnya.

Dipaparkan, Indonesia sendiri akan menjadi negara yang diperhitungkan dan bahkan akan dilihat di dalam partisipasinya untuk menangani risiko perubahan iklim, termasuk emisi karbon.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik 'Penculikan' Soekarno-Hatta, Rumah Djiaw Kie Song Jadi Saksi Bisu Sejarah Peristiwa Rengasdengklok

Hal itu mengingat bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang besar dari sisi geografi, jumlah penduduk, dan size ekonomi.

Carbon emission itu seluruh dunia terkena dan bisa siapa saja mengeluarkan emisi, maka kita juga harus mampu mendudukkan Indonesia di dalam konteks ancaman global ini.

"Sekaligus mendudukkan Indonesia di dalam konteks kesiapan kita, sehingga kita tidak didikte, tapi kita justru ikut membentuk apa yang disebut tatanan global baru," ujar Sri Mulyani.

Perubahan iklim yang disoroti menjadi ancaman global setelah pandemi akan lebih dahsyat lagi berdampak pada negara-negara kategori bawah atau miskin.