Diplomasi beras
Sekitar tahun 1946, dijelaskan dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C. Ricklefs, bahwa India mengalami krisis pangan dan bencana kelaparan berskala nasional.
Sutan Sjahrir yang mendengar kabar tersebut, berinisiatif untuk memberikan bantuan beras kepada India.
Sutan Sjahrir melakukan Diplomasi Beras dengan India dengan tujuan tidak hanya untuk alasan kemanusiaan, namun juga demi kepentingan politik Indonesia.
Dengan menggunakan Diplomasi Beras, Sutan Sjahrir bermaksud menembus blokade ekonomi yang dilakukan oleh Belanda pasca proklamasi kemerdekaan.
Tidak hanya itu, Sutan Sjahrir juga ingin menghimpun dukungan internasional terhadap kemerdekaan Indonesia.
Pada 18 Mei 1946, Indonesia berhasil melakukan diplomasi dengan India dan mengirimkan 500.000 ton beras kepada K.L Punjabi yang merupakan perwakilan India di Indonesia.
Sementara itu, India juga memberikan bantuan sandang kepada Indonesia pada tahun yang sama.
Diplomasi Beras Sutan Sjahrir menjadi titik awal hubungan bilateral yang harmonis antara Indonesia dan India.