Penulis
Intisari-Online.com - Sampah dapur Anda seperti kulit pisang, kantong teh, cangkang telur, dll, jangan dibuang begitu saja!
Bahan-bahan ini bisa Anda manfaatkan dan ubah sendiri menjadi kompos dengan mudah.
Beberapa orang mungkin salah mengira bahwa pengomposan itu bau, sulit, padahal bila dilakukan dengan benar, pengomposan itu sederhana dan mudah.
Hasil kompos yang diolah dengan benar juga tidak akan menimbulkan bau aneh.
Pengomposan sendiri adalah cara ramah lingkungan untuk memecah bahan organik sehingga unsur hara dapat dimasukkan ke dalam tanah Anda.
Baca Juga: Semangka Dari Kompos Dapur
Hal ini tidak hanya menguntungkan taman tetapi juga membantu menjaga sampah organik yang berguna keluar dari tempat pembuangan sampah lokal Anda.
Makanan apa yang bisa masuk ke kompos?
Berbagai makanan dapat masuk ke tumpukan kompos Anda, mulai dari sayuran yang membusuk hingga kulit telur dan bubuk kopi.
Untuk membuat tumpukan kompos yang sukses, Anda perlu mencampurkan dengan bahan yang mengandung karbon, nitrogen, air, dan udara, untuk membantu penguraiannya.
Kompos hijau dianggap sebagai sumber nitrogen, seperti potongan rumput dan sisa dapur segar (kulit pisang dan kentang, kulit bawang, ampas kopi, kulit telur, dan kantong teh).
Baca Juga: Ayo, Buat Kompos Sendiri
Sementara kompos coklat biasanya bahan tanaman kering atau mati yang berfungsi sebagai sumber karbon.
Bahan-bahan lain yang bisa untuk membuat kompos adalah:
Baca Juga: Kulit Singkong Masih Berguna
Ada beberapa bahan yang tidak boleh Anda tambahkan ke tumpukan kompos karena bisa menarik hewan atau merusak olahan kompos Anda:
Baca Juga: Jangan Buang Kulit Telur
1. Gunakan kembali palet kayu
Palet kayu yang biasa digunakan sebagai pengaman saat mengirimkan barang bisa kamu gunakan untuk wadah atau komposter.
Caranya, pasang palet hingga berbentuk kubus tanpa tutup bagian atas atau bawah, lalu tempatkan di sudut taman.
Buatlah setidaknya dua wadah, satu untuk limbah baru, yang lain untuk mengaduk kompos yang sudah membusuk dan siap digunakan.
2. Bisa juga menggunakan plastik
Gunakan pot-pot plastik besar atau kantong sampah untuk membuat wadah.
Buat sekitar dua puluh lubang di kantong sampah yang kamu pakai dengan gunting, isi dengan bahan yang akan menjadi kompos, dan ikat di bagian atas.
Biarkan kantong sampah ada di bawah sinar matahari agar semua bahan terkena panas yang akan mempercepat pembusukan.
Balikkan kantong sesekali, agar semua bahan tercampur.
Jika sudah siap, gunakan kompos dengan mengambilnya langsung dari kantong, tanpa memidahkan ke wadah yang lain.
Baca Juga: Olah Sampah di Rumah
3. Potong bahan kompos
Potong-potong atau sobek-sobek bahan yang akan digunakan untuk membuat kompos.
Dengan demikian, bahan-bahan organik itu akan membusuk lebih cepat.
Bahan-bahan itu bisa berupa tangkai brokoli, tongkol jagung, kulit jeruk, hingga bahan sisa dapur lainnya.
Kamu juga bisa menggunakan penggiling daging model lama.
Giling ranting, batang dengan pemotong kayu, atau menggunakan pisau besar.
Jika hal itu terasa sulit dilakukan, bakar kayu, lalu ambil abunya, untuk dicampurkan dengan bahan kompos lainnya.
4. Hindari semua produk hewani kecuali kulit telur
Kita bisa memakai semua bahan sisa dapur sebagai bahan untuk membuat kompos.
Namun, sebaiknya kamu tidak memasukkan bagian-bagian dari hewan kecuali kulit telur.
Kamu juga bisa mencoba dengan mencampurkan air rebusan sayuran, acar, air dari rangkaian bunga potong, dan sisa kopi, teh, atau kaldu ke dalam tumpukan kompos alih-alih ke saluran pembuangan.
Simpan sisa-sisa dapur sebelum ditumpuk ke dalam tumpukan kompos di freezer.
Dalam banyak kasus (dengan selada dan tomat, misalnya), pembekuan bahkan akan membantu mempercepat proses dekomposisi.
5. Campur berbagai bahan untuk mempercepat proses dekomposisi
Campur berbagai lapisan berbeda untuk mempercepat pembentukan kompas.
Kita dapat mencampur bahan karbon tinggi seperti daun, jerami, atau serpihan kayu dengan bahan kaya nitrogen seperti potongan rumput, pupuk kandang, dan sisa dapur lain.
Atur agar materi baru berada di bagian tengah tumpukan untuk mempercepat penguraian dan menghindarkan kompos dari hinggapan lalat yang akan memicu timbulnya belatung.
6. Tambahkan air
Jika kompos tidak memanas atau terlalu kering, semprotkan air.
Hal ini dilakukan untuk membuat kompos menjadi lembap dengan tekstur yang mirip dengan spons yang sudah diperas.
Masukkan beberapa lapisan tipis bahan penyerap seperti serbuk gergaji, gambut, atau jerami.
Sebelum memasukkan bahan penyerap ini, potong-potonglah menjadi bagian lebih kecil terlebih dahulu.
Untuk mencegah tumpukan menjadi terlalu basah saat tersiram hujan, letakkan selapis jerami, rumput kering, atau selembar karpet yang sudah tak terpakai di atas tumpukan.
7. Aduk bahan kompos secara teratur
Pengadukan akan memberikan oksigen untuk organisme yang bisa mempercepat dekomposisi.
Kamu bisa mengaduk kompos menggunakan sekop atau garpu kebun.
Usahakan aduk secara merata agar semua bagian kompos terurai dengan baik.
8. Kompos seharusnya berbau segar
Tumpukan yang berbau tidak sedap adalah petunjuk bahwa kompos tidak mendapatkan cukup udara atau mengandung bahan-bahan yang tidak tepat.
Untuk mengatasi masalah ini, gabungkan bahan kering kaya karbon seperti daun-daun kering dan serbuk gergaji, kemudian aduk semua bahan menjadi satu.
(*)