Penulis
Intisari-Online.com - Ada beberapa kebiasaan buruk atau jorok yang membuat orang lain jijik.
Mengubah kebiasaan buruk pun memerlukan waktu.
Menurut penelitian, kita membutuhkan waktu setidaknya 66 hari untuk mengubah perilaku dan membuatnya menjadi kebiasaan.
Namun, tidak semua kebiasaanburukberubah menjadi sesuatu yang mengerikan.
Baca Juga: Stop Kebiasaan Sepele Ini Jika Tak Mau 7 Bahaya Mengintai Rambut dan Kepala Anda, Hii Ngeri...
Dilansir dari Bright Side, inilah kebiasaan jorok yang paling umum dilakukan, namun sebenarnya berdampak baik bagi kesehatan:
1. Kencing saat mandi
Mungkin kencing bersamaan dengansaat kita mandi dengan menggunakan showerdianggap sebagai hal yang tidak pantas.
Para peneliti menemukan bahwa hampir 75% orang telah melakukannya setidaknya satu kali dalam hidup mereka.
Hal ini tak sepenuhnya buruk karena sebenarnya asam urat dan amonia dalam kencing dapat membantu seseorang mencegah infeksi jamur di jari-jari kaki.
2. Meludah
Meludah bisa terlihat menjijikkan, terutama jika dilakukan di tempat umum.
Namun, ketika kita melakukannya setelah berolahraga, hal itu bisa membantu kita bernapas lebih mudah.
Ketika kita berolahraga, kita cenderung bernapas melalui mulut dan ini dapat menghasilkan lebih banyak air liur yang mengganggu pola pernapasan kita.
Oleh karena itu, sangat normal membuang lendir berlebihan yang dihasilkan setelah berlari dengan meludahkannya.
3. Kentut
Tubuh kita melepaskan gas sekitar 14 kali sehari dan sekitar 3-5 kali selama tidur.
Saluran pencernaan mulai menghasilkan karbon dioksida dan metana sekitar 6 jam setelah makan dan kentut membantu tubuh menyingkirkannya.
Jika mencoba menahan gas, hal itu bisa memicu sakit perut dan kembung.
4. Bersendawa
Bersendawa setelah makan besar sebenarnya baik untuk perut.
Menahan sendawa dan menyimpan gas di dalam perut dapat menyebabkan asam lambung ke tenggorokan yang pada gilirannya dapat memicu nyeri dada.
5. Mengupil
Tidak banyak penelitian yang menunjukkan bahwa ada manfaat makan ingus kering.
Namun, satu studi menunjukkan bahwa lendir ludah yang ada pada ingus kering membantu membentuk penghalang pelindung pada gigi. Penghalang ini dapat mengurangi gigi berlubang, menurut medicalnewstoday.com.
Studi lain mencatat bahwa musin saliva dapat membantu menekan mikroba tertentu, seperti Candida albicans.
Ini adalah mikroba utama yang menyebabkan sariawan .
Para ilmuwan perlu melakukan penelitian lebih lanjut tentang memakan ingus kering untuk menentukan apakah ada manfaat kesehatannya atau tidak.
Namun, ada penelitian yang lebih masuk akal tentang risiko makan ingus kering.
Lendir di hidung bertindak sebagai sistem penyaring virus dan bakteri yang mencoba menyerang tubuh.
Akibatnya, setiap ingus kering mungkin mengandung sejumlah mikroorganisme berbahaya.