Dalam konferensi pers reguler pada 16 Juli, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian sekali lagi membenarkan bahwa beberapa informasi tidak diperbolehkan untuk disalin atau dirilis di luar wilayah China.
Karena peraturan Beijing tentang keamanan informasi pribadi.
Zhao menambahkan bahwa Beijing telah bekerja sama dalam mengizinkan para ahli internasional untuk "melihat data asli yang memerlukan perhatian khusus", lapor South China Morning Post.
Mengenai proposal untuk penyelidikan tahap kedua, Zhao mengatakan bahwa para ahli Tiongkok sedang menyelidiki masalah ini.
China menekankan bahwa penyelidikan "ketertelusuran global" terkait dengan virus SARS-CoV-2 harus disetujui melalui konsensus.
Namun, sumber diplomatik mengatakan kepada Reuters bahwa selama pertemuan tertutup, perwakilan China menyatakan penentangan terhadap kembalinya WHO untuk menyelidiki di negara tersebut.
Menurut sumber itu, pihak China mengatakan, "Rencana ini bukan dasar untuk studi masa depan."