Penulis
Intisari-Online.com - Fotonya ada di uang pecahan Rp10.000, siapakahFrans Kaisiepo?
Dibanding nama pahlawan Indonesia lainnya, namaFrans Kaisiepo mungkin tidak banyak diketahui.
Padahal jasaFrans Kaisiepo untuk Indonesia begitu besar.
Lalu siapakahFrans Kaisiepo?
Dilansir dari Ensiklopedia Pahlawan Nasional (1995) oleh Julinar Said dan Triana Wulandari, Frans Kaisiepo lahir di Wardo, Biak, Papua, tanggal 10 Oktober 1921.
Frans Kaisiepo adalah seorang politikus Papua dan nasionalis Indonesia. Di mana dia pernah menjabat sebagai Gubernur Provinsi Papua ke-4.
Pada tahun 1993,Frans Kaisieposecara anumerta dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Itu semua berkat usahanya untuk mempersatukan Irian Barat dengan Indonesia.
Perjuangan Frans Kaisiepo dimulai setelah Indonesia merdeka.
Pada akhir Agustus 1945, Papua masih diduduki oleh Belanda.
DanFrans Kaisiepo termasuk salah satu orang yang mengibatkan Bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di Papua.
Tujuannya untuk menegakkan eksistensi Republik Indonesia.
Dan karena sikapnya itu,Frans Kaisiepo ditangkap polisi Belanda.
Walau begitu,Frans Kaisiepo tidak menyerah.
Alih-alih takut,Frans Kaisiepo malah terlibatdalam pemberontakan di Biak pada Maret 1948, memprotes pemerintahan Belanda.
Lagi, karena perlawanannya, dia dipenjarakan dari tahun 1954 hingga 1961.
Pada masa perebutan Papua oleh Indonesia dan Belanda, Frans Kaisiepo membantu para pejuang Indonesia dalam operasi Trikora.
Ia juga mendirikan partai Irian Sebagian Indonesia (ISI) yang menuntut integrasi Papua ke NKRI.
Karena operasi Trikora, Pemerinta Belanda terpaksa menandatangani perjanjian yang dikenal sebagai Perjanjian New York pada15 Agustus 1962 pukul 12:01.
Pengalihan penyelenggaraan pemerintahan keUNTEAterjadi pada 1 Oktober 1962.
Pengalihan Irian Barat ke Indonesia dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun berikutnya pada 1 Mei 1963.
Frans Kaisiepo meninggal dunia di Jayapura, Papu, tanggal 10 April 1979 pada usia 57 tahun.
Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih di Biak.
Atas pengabdian jasanya, Frans Kaisiepo dianugerahi Bintang Mahaputra Adipradana Kelas Dua oleh pemerintah Indonesia.
Beberapa penghargaan untukFrans Kaisiepo antara lain namanya menjadi Bandar Udara Internasional Frans Kaisiepo.
Frans Kaisiepo juga merupakan salah satu tokoh sejarah yang terpilih untuk digambarkan dalamuang kertas RupiahIndonesia edisi 2016.
Di mana fotonya ada dalam uang kertas senilai Rp10.000.
Selain itu, namanya juga diabadikan di salah satu KRI yaitu KRIFrans Kaisiepo.