Penulis
Intisari-Online.com -Saat ini, kasus harian Covid-19 di India menjadi 40.000 kasus.
Jumlah tersebut turun jauh dibandingkan Mei, saat mereka melaporkan lebih dari 400.000 infeksi per hari.
Turunnya angka penularan salah satunya disebabkan penerapan lockdown ketat di sejumlah negara bagian.
Dan kini, lockdown ketat tersebut mulai dilonggarkan.
Meski kasusnya Covid-19 di India menurun, pakar mengaku takut jika India akan dihantam gelombang ketiga Covid-19, dilansir BBC Selasa (13/7/2021).
Hal ini disebabkan karena baru sekitar 6 persen warga yang divaksin penuh.
Sementara 22 persen lainnya baru mendapat dosis pertama.
Aosiasi Medis India (IMA) dalam rilisnya menyayangkan bagaimana pemerintah dan masyarakat begitu cepat puas.
Bahkan, IMA menyatakan publik terlihat berkumpul dalam jumlah besar tanpa mengikuti protokol pencegahan virus corona.
IMA mengatakan, "Berwisata, menggelar ziarah atau kegiatan keagamaan memang penting. Namun bisa ditunda selama beberapa bulan."
Para dokter menjelaskan, membuka tempat wisata maupun keagamaan bagi orang yang belum divaksin hanya membuka jalan bagi gelombang tiga.
Seperti diketahui, April lalu, jutaan orang berkumpul di kota Himalaya Haridwar.
Mereka berkumpul untuk berpartisipasi dalam kegiataan keagamaan Kumbh Mela.
Perhelatan tersebut terjadi di tengah kota-kota menghadapi kelangkaan oksigen maupun ranjang rumah sakit.
Beberapa hari sesudahnya, beberapa peziarah kembali ke daerahnya dan dinyatakan positif corona.
Kini, pemerintah Negara Bagian Uttar Pradesh bersiap menghelat festival Kanwar Yatra pada 25 Juli nanti.
Pakar memperingatkan, India harus memperketat lagi protokol mereka serta mempercepat vaksinasi jika ingin menghindari gelombang ketiga.
Sejauh ini, India sudah memvaksinasi empat juta orang per hati. Tetapi itu belum cukup.
Setidaknya dibutuhkan 8-9 juta vaksinasi per hari untuk mencapai target mayoritas di atas 18 tahun pada akhir 2021.