Intisari-Online.com - Hari Kebangkitan Nasional ditetapkan pada tanggal 20 Mei.
Alasannya apa?
Hari Kebangkitan Nasional ditetapkan pada tanggal 20 Mei karena sama dengan lahirnya organisasi Budi Utomo.
Baca Juga: Inilah Tokoh Hari Kebangkitan Nasional, Dr. Sutomo yang Juga Pendiri Organisasi Budi Utomo
Dan kelahiran organisasi Budi Utomo itu selalu dikaitkan dengan STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen).
STOVIA adalah sekolah untuk pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman kolonial Hindia Belanda.
Saat ini, sekolah ini telah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Dengan latar belakang itu, tidak heran jika pelopor organisasi Budi Utomo dan Hari Kebangkitan Nasional adalah beberapa dokter.
Namun ada elopor Hari Kebangkitan Nasional yang bukan seorang dokter.
Dia adalah Douwes Dekker.
Siapa itu Douwes Dekker?
Bernama lengkap Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker , dia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.
Lahir di Pasuruan, Hindia Belanda, pada 8 Oktober 1879, Douwes Dekker meninggal dunia pada usia 70 tahun di tahun 1950.
Uniknya, walau berdarah asing, namun Douwes Dekker dikenal memiliki nasionalisme yang kental dengan Indonesia.
Dia juga sering kritis terhadap kebijakan pemerintah penjajahan Hindia Belanda.
Salah satu usaha pentingnya untuk sejarah Indonesia adalah dia merupakan penggagas nama Nusantara sebagai nama Hindia Belanda yang merdeka.
Douwes Dekker juga salah satu dari "Tiga Serangkai" perjuang pergerakan kemerdekaan Indonesia bersama dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat.
Mengenai Hari Kebangkitan Nasional dan organisasi Budi Utomo, dia memang pernah belajar di Eropa tentang politik modern.
Baca Juga: Catat, Inilah 3 Makna Hari Kebangkitan Nasional di Zaman Sekarang
Dan ketika kembali ke Indonesia, Douwes Dekker mengajarkan apa yang diketahuinya kepada semua orang.
Entah itu golongan pribumi, china, ataupun indo.
Douwes Dekker adalah pendiri partai Indische Partij (IP).
Di mana ia mengajarkan apa itu partai politik, jurnalistik anti pemerintah, rapat akbar, dan sebagainya.
Prestasinya tak sampai disitu.
Douwes Dekker juga merupakan pemimpin dari surat kabar berbahasa Belanda De Express.
Itu adalah surat kabar yang memperlihatkan kepada masyarakat perlawanan terhadap pemerintahan kolonial.
Baca Juga: Latar Belakang Hari Kebangkitan Nasional Ditetapkan pada Tanggal 20 Mei