Penulis
Intisari-online.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dikenal sering berbuat onar dan meresahkan masyarakat.
Bahkan ada beberapa nama komplotan KKB Papua yang sering terdengar karena seringnya melakukan aksi teror.
Seperti misalnya kelompok Egianus Kogoya dan Lekagak Telenggen yang namanya sering masuk pemeritaan karena seringnya melakukan aksi teror.
Namun, kedua kelompok tersebut sudah jarang terdengar lagi, bahkan terakhir aksi dari kelompok KKB Lekagak Telenggen berhasil digagalkan TNI-Polri.
Melansir Tribun Timur, Senin (5/7/21) KKB Lekagan Telenggen gagal ke Mimika, karena diadang oleh pasukan TNI-Polri.
Kelompok ini dikenal sebagai salah satu KKB paling sering melakukan aksi teror.
Sejumlah faksi KKB Papua sempat bergabung dengan Lekagak Telenggen, mendatangi wilayah Distrik Tembagapura, Mimika.
Namun, upaya mereka berhasil digagalkan lantaran pasukan TNI-Polri lebih dulu sampai.
Setelah gagal melakukan aksinya mereka pun kocar-kacir.
Menurut laporan tersebut, mereka kembali ke daerah asal mereka masing-masing.
KKB Papua tersebut, berasal dari Ilaga, Intan Jaya, Puncak Jaya, dan Nduga.
Sepak terjang KKB Papua, Lekagak Telengen memang dianggap sangat berbahaya di antara kelompok lainnya.
Mereka dianggap paling berbahaya, di Segitiga Hitam Papua, wilayah yang dianggap sebagai wilayah paling rawan di Papua.
KKB Papua Lekagak Telengen, telah beroperasi sejak 2006 silam, gerombolan ini kerap menebar teror di Kabupaten Puncak.
Baca Juga: Situasi Mulai Diklaim Aman dari Teror KKB Papua, Apa Rahasia Strategi TNI-Polri Rengkuh OPM?
Lekagak Telenggen dan anak buahnya dianggap cukup licin, dan selalu bisa menghindari kejaran aparat TNI-Polri.
Salah satu serangan terkenal yang dilakukan kelompok Lekagak Telenggen, adalah serangan di Freeport.
Menurut Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, mengungkapkan rentetan perjalanan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang saat ini berada di distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Menurut Fakhiri, mereka melakukan aksinya sejak 2018, dengan Lekagak Telenggen sebagai inisiatornya.
"2018 itu semua kelompok yang ada di daerah Mulia (Puncak Jaya), Sinak (Puncak), mereka berkumpul di Ilaga untuk membangun rencana menuju PT Freeport, mereka berkumpul di sana, bukan menguasai Puncak," ujar Fakhiri melalui Kompas.com, Selasa (13/4/2021).
Namun, rencana KKB diketahui aparat, kemanan dan langkah antisipasi pun dilakukan.
Hanya KKB pimpinan Jhony Botak, yang berhasil masuk ke kawasan perkantoran PT Freeport.
Sementara kelompok dari luar Mimika berhasil dihalau.
Kegagalan KKB masuk Freeport membuat keamanan di Intan Jaya tidak kondusif.
Selain itu, pada 2019 silam, Lekagak Telenggen pernah menembak mati seorang prajurit Kopassus.