Intisari-Online.com - Nikko Jenkins adalah seorang pembunuh bayaran yang dikenal sangat mengerikan.
Sangat mengerikan itu berasal dari latar belakang keluarganya hingga alasannya yang membunuh.
Bagaimana tidak, Nikko Jenkins adalah satu dari tujuh anggota keluarganya yang menjadi memiliki catatan kriminal.
Baca Juga: Sering Lakukan Upaya Bunuh Diri, Benarkah Terpidana Mati Nikko Jenkins Punya Masalah Mental?
Nikko Jenkins adalah terpidana hukuman mati karena melakukan empat pembunuhan di Omaha, Nebraska, pada Agustus 2013.
Menurut pengakuannya kepada kepolisian, Nikko Jenkins membunuh bukan karena balas dendam, asrama, atau soal ekonomi.
Nikko Jenkins melakukan pembunuhan itu atas perintah dewa ular kuno Apophis.
Dalam Mitologi Mesir, Apophis dalam bahasa Yunani adalah dewa kejahatan.
Apophis adalah perwujudan kegelapan dan kekacauan (ı͗zft dalam bahasa Mesir kuno), karena itulah ia adalah musuh cahaya Ma'at (kebenaran).
Kisah aneh yang dilakukan Nikko Jenkins ternyata menular ke adik perempuannya, Erica Jenkins (31).
Dilansir dari yorknewstimes.com pada Minggu (27/6/2021), Erica yang merupakan seorang narapidana, sedang menjalani hukuman seumur hidup di Pusat Pemasyarakatan Wanita Nebraska di York.
Di mana dia melakukan beberapa pembunuhan, perampokan, dan penyerangan.
Erica Jenkins juga diduga terlibat dalam kasus pembunuhan yang dilakukan kakaknya, Nikko Jenkins.
Nah, pada tahun 2019, Erica Jenkins meminta perubahan nama.
Uniknya namanya ingin diubah menjadi Elluminati Egoddess Erikka Prestige.
Erica Jenkins bahkan telah mengajukan petisi ke Pengadilan Distrik York County, meminta sidang diadakan pada 12 Juli 2019.
Ssehingga permintaan perubahan namanya dapat dipertimbangkan.
Dia meminta agar namanya diubah secara resmi dari Erica Ashley Jenkins menjadi Elluminati Egoddess Erikka Prestige.
Namun tidak diketahui apakah akhirnya permintaan perubahan nama itu disetujui atau tidak.
Yang jelas, Erica Jenkins masih menjalani hukuman seumur hidup atas pembunuhan Curtis Bradford dari Omaha pada 2013.
Dia juga memiliki hukuman puluhan tahun karena perampokan yang terkait dengan pembunuhan itu.
Erica Jenkins juga menjalani hukuman 20-30 tahun karena pemukulan sesama narapidana NCCW, Christine Bordeaux.
Jenkins dinyatakan bersalah oleh juri York County karena menyerang Bordeaux (sepupunya, yang bersaksi melawan saudara Jenkins dalam kasus Bradford).
Dalam situasi itu, Bordeaux mengalami gegar otak, patah lengan dan hidung.