Find Us On Social Media :

Peringati 100 Tahun Berdirinya Partai Komunis China, Inilah Seberapa Besar Rencana China Menjadikan Impian Presiden Xi Jinping Menguasai Dunia, Ternyata Bukan AS Sasaran Utama

By Maymunah Nasution, Jumat, 25 Juni 2021 | 20:32 WIB

Ilustrasi meningkatnya aktifitas militer China di dekat Taiwan

Selain itu, setiap penerbangan menghasilkan intelijen yang berguna bagi PLA tentang kemampuan militer Taiwan dan pada saat yang sama menambah tekanan pada pasukan Taiwan yang seiring waktu dapat melemahkan kesiapan mereka melalui gesekan.

Sekarang ada kekhawatiran yang dapat dimengerti bahwa setelah perayaan ulang tahun ke-100 pada 1 Juli, China akan meningkatkan tekanan pada Taiwan.

Hal ini khususnya dalam operasi zona abu-abu—serangkaian tindakan terkoordinasi di bawah level yang akan menghasilkan respons militer AS tetapi itu akan meningkatkan tekanan pada Taipei untuk tunduk pada tuntutan Beijing untuk unifikasi.

Pada saat yang sama, kemungkinan besar China akan mengintensifkan upayanya untuk mengisolasi Taiwan secara diplomatis untuk menonjolkan kerentanannya terhadap tekanan koersif.

Baca Juga: Tak Tahu Diri Suka Nyelonong Sana-sini, Taiwan Syok Bukan Main, Mendadak 28 Jet Tempur China Terciduk Masuki Wilayah Udaranya dan Lakukan Hal Ini

Beijing juga dapat berupaya meningkatkan tekanan terhadap langkah menuju kemerdekaan yang lebih besar menjelang pemilihan presiden Taiwan 2024 dan terhadap segala bentuk intervensi eksternal untuk membantu pulau itu.

Profil Taiwan telah ditingkatkan dengan keberhasilannya menanggapi pandemi Covid-19. Efek rally-round-the-flag telah membantu Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa mendapatkan dukungan.

Negara-negara lain, terutama AS dan sekutunya, tidak hanya mengakui pentingnya Taiwan dalam keterlibatan internasional baik secara ekonomi maupun diplomatik, tetapi juga menjadi lebih bersedia untuk mendukung Taiwan di depan umum, terlepas dari kecaman China yang tak terhindarkan.

Meskipun tampaknya DPP telah mampu melawan pengaruh China dan dengan demikian akan mampu menantang oposisi Koumintang dalam pemilihan presiden lokal tahun 2022 dan 2024, perselisihan dalam negeri dan wabah Covid-19 yang tak terduga baru-baru ini sekali lagi membuat pulau itu terekspos bahaya paksaan Cina.

Baca Juga: Taiwan Mencak-mencak Negaranya Diobok-obok China, Negeri Panda Kerahkan 28 Pesawat Militernya untuk Menyusup ke Taiwan, Terungkap Ini Misinya