Find Us On Social Media :

Jauh dari Nalar, Pakar Sebut China Bisa Bebas dari Tuntutan Jika Teori Kebocoran Laboratorium Covid-19 Terbukti, Justru Negara-negara Ini yang Jadi Sasaran

By Ade S, Rabu, 23 Juni 2021 | 19:52 WIB

Ilustrasi, penelitian Virus Corona di Laboratorium yang terdapat di Wuhan, China.

Menurut James Tiessen, direktur Master of Health Administration (Community Care) di Ryerson University, apa yang dilakukan WHO dan Biden sangat wajar dilakukan.

“Mengingat bukti yang kita miliki sekarang – atau kurangnya bukti yang kita miliki sekarang – Anda tidak bisa mengabaikan salah satu hipotesis,” kata Tiessen, seperti dikutip dari globalnews.ca, Rabu (23/6/2021).

David Sheinin, pakar politik dan direktur Master of History di Trent University kemudian menyebutkan beberapa virus yang diyakini, beberapa bahkan terbukti, muncul akibat kebocoran laboratorium.

Virus-virus tersebut antara lain adalah H1N1 (Flu Babi) dan SARS.

 

“Orang membuat kesalahan, jadi hal semacam ini bisa terjadi,” kata David Sheinin.

“Banyak negara memiliki laboratorium (penelitian virus dengan keamanan tinggi) serupa. Kanada melakukannya. Amerika Serikat melakukannya. Dan tentu saja China juga memilikinya, di Wuhan.”

Hanya saja, Tiessen dan Sheinin sedikit pesimis hasil laporan akan diumumkan secara terbuka jika kelak membuktikan teori kebocoran laboratorium.

Keduanya sepakat bahwa kelak yang akan muncul adalah label "teori konspirasi" pada hasil peneltiian yang sebenarnya dipastikan memiliki "bukti mutlak" tersebut.

 

Baca Juga: Koar-Koar Tuduh China Sembunyikan Asal-Usul Covid-19, Tak Disangka Virus Corona Malah Disebut Muncul Pertama Kali di Amerika Serikat, Penelitian Ini Jadi Buktinya