Intisari-Online.com - Pencarian atau lebih tepatnya penyelidikan mengenai asal-usul Covid-19 masih terus dilakukan hingga kini.
Setidaknya merujuk pada perintah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang hanya berjarak waktu dua bulan dari dipublikasikannya hasil penyelidikan WHO tentang asal-usul Covid-19.
Memang, banyak yang menyebut hasil penyelidikan WHO yang dirangkum dalam berkas setebal 120 halaman tersebut tidak menghasilkan apapun yg berarti.
Namun, beberapa pihak mempertanyakan kemungkinan bahwa penyelidikan yang diperintahkan oleh Biden tersebut kelak hanya akan berguna untuk AS.
Apalagi, banyak yang menilai bahwa AS tidak mencari asal-usul Covid-19, melainkan mencari bukti dari teori kebocoran laboratorium Covid-19.
Tujuannya? Ya, jelas akan membuat China, sebagai negara asal munculnya Covid-19, yang secara kebetulan kini jadi musuh terkuat AS, akan semakin tersudut.
Namun, pertanyaan yang kemudian muncul: sebenarnya seberapa pentingkah teori kebocoran laboratorium harus diteliti?
Pertanyaan lainnya, apakah dampak dari hasil penyelidikan tersebut kelak bagi AS dan bagi China sendiri?